Thank you Indonesia, thank you Indonesia."
Sleman (ANTARA News) - Setelah berhasil dievakuasi wisatawan asal Rusia, Ebrehnin Yevgeny (26) langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat DR Sardjito Yogyakarta untuk dilakukan perawatan.

"Tim evakuasi tiba di Pos Aju SAR Kinahrejo pukul 20.45 WIB, dan langsung dibawa RSUP Sardjito," kata
Komandan Search and Rescue (SAR) Daerah Istinmewa Yogyakarta (DIY) Brotoseno di Pos Aju Kinahrejo, Kamis malam.

Menurut dia korban ditemukan Sru (kelompok) sembilan. Posisinya, berada di jarak 600 meter dari Srimanganti atau utara Alas Jantungan.

"Korban) selamat, walau agak lemas dan lecet-lecet," katanya.

Saat sampai di Pos Kinahrejo berjalan sendiri tanpa dipapah oleh petugas.

Bahkan, sempat berterima kasih kepada relawan dan Indonesia sambil mengangkat kedua tangannya.

Hanya sekitar lima menit saja, pria yang menggunakan celana krem dengan baju biru selama di Pos langsung dibawa ke rumah sakit.

"Thank you Indonesia, thank you Indonesia," katanya.

Brotoseno mengatakan, sebenarnya titik duga survivor sudah diketahui oleh Sru sembilan pada Kamis pukul 09.00 WIB.

"Namun, belum bisa memastikannya karena kondisi medan yang cukup berat," katanya.

Kemudian, informasi dari Sru sembilan tersebut diterukan ke pos yang ada di Kinahrejo untuk segera ditindaklanjuti. Setelah itu, Sru delapan kemudian menuju ke titik duga dari Kinahrejo.

"Jarak yang ditempuh hampir lima jam untuk sampai ke titik duga, karena kondisi medan yang berat," katanya.

Sampai di titik duga, Sru delapan akhirnya dapat menemukannya dan bisa berkomunikasi dengan survivor.

"Evakuasi secara estafet dan melibatkan seluruh relawan, baik itu SAR DIY, Basarnas, SAR Polda DIY maupun dari Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan," katanya.

Brotoseno mengatakan, upaya pencarian survivor ini tidak mudah, karena selama pencarian, yaitu empat hari ini korban selalu berpindah-pindah tempat.

"Bahkan, ketika sudah diberitahukan agar korban berhenti, tetap saja berjalan. Sudah tiga kali kami dapat titik duga, tapi Survivor terus berpindah," katanya. (*)

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013