Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pencapaian terkait dengan pengelolaan air yang telah dilakukan Republik Indonesia (RI) akan diperkenalkan ke tingkat global melalui penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan berlangsung pada 18-24 Mei mendatang di Bali.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti menjelaskan akan menyiapkan area showcase sistem irigasi Subak Bali yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO dalam kegiatan internasional tersebut.

"Kita ada showcase yang mau ditunjukkan, kalau dulu di (KTT) G20 mangrove. Di dalam WWF ini kita menyiapkan juga showcase dalam konteks pengairan Subak di Bali," kata Nani dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Kemudian, Indonesia juga akan memperkenalkan program pengendalian pencemaran serta pemulihan ekosistem di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang dikenal sebagai Program Citarum Harum.

Menurut Nani, Program Citarum Harum akan diangkat ke ajang World Water Forum ke-10 karena program tersebut berhasil meningkatkan kualitas air di Citarum dari yang semula tercemar berat menjadi tercemar ringan dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 51,01 poin.

"Itu adalah contoh program yang integrated (terintegrasi) ada mungkin sekitar 16 k/l (kementerian lembaga) yang terlibat dan ada rencana aksi yang dilaksanakan," ujar Nani.

Kemudian, program penyelamatan 15 danau prioritas nasional yang meliputi pemulihan kualitas air, tata kelola, dan ekosistem di sekitarnya serta program penanganan sampah laut juga turut dikenalkan kepada para peserta World Water Forum ke-10 mendatang.

"Karena ini (penanganan sampah laut) di internasional sudah recognize (diakui) juga Indonesia punya komitmen dan konsisten melaksanakan upayanya. Jadi tidak banyak negara yang seperti itu," tutur Nani.

World Water Forum ke-10 akan dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali dengan mengusung tema “Water for Shared Prosperity”. Dalam perhelatan tersebut terdapat tiga pembahasan yang terdiri dari tiga topik yakni tematik, politik, dan regional.

Dalam topik tematik telah ditentukan enam subtema yakni Water Security and Prosperity; Water for Humans and Nature; Disaster Risk Reduction and Management​; Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy; Sustainable Water Finance; dan Knowledge and Innovation.

Pada topik regional terbagi menjadi empat wilayah, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika. Diperlukan pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air.

Pada topik politik dibagi menjadi pertemuan tingkat kepala negara, menteri, parlemen, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai.

Adapun penyelenggaraan World Water Forum ke-10 menargetkan jumlah peserta sebanyak 30.000 orang meliputi 33 kepala negara, 190 menteri dari 180 negara, serta perwakilan dari 250 organisasi yang akan menghadiri 214 sesi forum.

Baca juga: Kemenko Marves: World Water Forum ke-10 ciptakan peluang investasi
Baca juga: PUPR: Pembentukan global water funds dibahas di World Water Forum 2024
Baca juga: Menteri PUPR: World Water Forum ke-10 ciptakan kesadaran tentang air
Baca juga: UNESCO harap World Water Forum Bali tampilkan kesatuan manusia dan air

 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024