Jadi, masyarakat bisa kita evakuasi ke rumah atau bangunan berlantai dua. Warga akan diarahkan atau diinapkan di lantai dasar
Padang (ANTARA) - Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat Ferix Sonanda mengatakan mulai mendata rumah, bangunan serta fasilitas umum berlantai dua yang terbuat dari beton untuk disiapkan sebagai lokasi evakuasi apabila terjadi kemungkinan terburuk pascapeningkatan status Gunung Marapi ke level III (siaga).

"Tim Tagana bersama Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (Orari) Lokal Kota Padang Panjang sedang mendata rumah dan bangunan yang bisa dijadikan lokasi evakuasi," kata Ketua Tagana Padang Panjang sekaligus Ketua Orari Lokal Padang Panjang Ferix Sonanda saat dihubungi di Padang, Selasa.

Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk misalnya semburan abu vulkanik pascapenetapan status level III Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Ferix mengkhawatirkan atap rumah-rumah warga yang terbuat dari genteng bisa ambruk akibat tumpukan abu vulkanik dalam volume besar. Langkah pemindahan warga ke rumah atau bangunan dua lantai menjadi salah satu solusi dalam meminimalisasi dampak yang ditimbulkan.

"Jadi, masyarakat bisa kita evakuasi ke rumah atau bangunan berlantai dua. Warga akan diarahkan atau diinapkan di lantai dasar," jelas dia.

Ferix mengatakan pendataan bangunan dua lantai yang terbuat dari beton tersebut tidak hanya terfokus di Kota Padang Panjang, namun juga di Kabupaten Tanah Datar khususnya di Kecamatan X Koto dan Kecamatan Batipuh.

Baca juga: PVMBG: Status Gunung Marapi naik ke level siaga Ia mengatakan langkah pendataan rumah, bangunan dan fasilitas umum dua lantai tersebut pertama kali dilakukan Tagana bersama Orari Lokal Kota Padang Panjang pascaerupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan status Gunung Marapi yang berada di Provinsi Sumatera Barat naik menjadi level III atau siaga.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh tingkat aktivitas Gunung Marapi dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) terhitung 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB dengan rekomendasi yang disesuaikan potensi/ancaman bahaya terkini," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan.

Baca juga: PVMBG sebut ada potensi bahaya gas beracun di kawah Gunung Marapi
Baca juga: Gunung Marapi meletus lagi keluarkan dentuman keras


Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024