Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendorong para pemimpin negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk lebih berperan aktif dalam mencari penyelesaian krisis politik dan keamanan di Suriah.

"Dunia tidak boleh berpangku tangan, dan membiarkan krisis kemanusian itu terus berlanjut," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan peringatan ulang tahun ke-68 kemerdekaan RI pada sidang bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Jumat siang.

Presiden mengaku telah berbicara dengan sejumlah tokoh dunia yang memiliki pengaruh besar pada penyelesaian konflik Suriah guna mencari solusi, termasuk di antaranya Sekertaris Jenderal PBB, Presiden Rusia, Perdana Menteri Turki, dan Presiden Iran.

"Untuk tujuan yang sama, saya juga telah berkirim surat kepada para kepala negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris dan Perancis," katanya.

Krisis di Suriah yang telah berlangsung dua tahun terakhir menurut catatan sejumlah organisasi hak asasi manusia telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa dan belum menunjukkan titik terang solusi.

Beberapa waktu terakhir bahkan muncul dugaan penggunaan senjata kimia dari kedua belah pihak yang bertikai.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan ini menyatakan akan mengirimkan tim inspektur senjata kimia ke Suriah setelah memproleh lampu hijau dari Pemerintahan di Damaskus.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013