Usulan kuota itu naik sekitar 20 persen dari kuota tahun 2023 sebanyak 18.000 MTon
Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mengusulkan kuota elpiji 3 kilogram (kg) untuk tahun 2024 sebanyak 23.000 metrik ton (MTon).

"Usulan kuota itu naik sekitar 20 persen dari kuota tahun 2023 sebanyak 18.000 MTon," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, meskipun cadangan 1.176 MTon dari kuota 2023 saat ini masih tersisa, tapi Disdag tetap mengusulkan 23.000 MTon sebagai antisipasi kebutuhan tahun 2024.

Hal itu sebagai salah satu langkah antisipasi pemenuhan kebutuhan sebab sebagai Ibu Kota Provinsi NTB, Kota Mataram kerap menjadi tuan rumah berbagai kegiatan baik skala nasional maupun internasional.

Kondisi itu berdampak juga pada penggunaan elpiji 3 kilogram. Jadi lebih baik kelebihan kuota daripada kekurangan sebab pihaknya juga belum bisa memprediksi "event-event" apa yang akan digelar pada tahun 2024.

Baca juga: Disdag Mataram siapkan 200 kilogram gula pasir murah 

Baca juga: Pemkot Mataram akan fasilitasi PKL di MXGP Selaparang

"Terhadap usulan kenaikan kuota itu, apakah disetujui atau tidak, kita masih menunggu jawaban dari pemerintah pusat," katanya.

Sementara menyinggung tentang pembelian elpiji 3 kg menggunakan kartu tanda penduduk (KTP), Sri mengatakan sudah berlaku per 1 Januari 2024.

Pemberlakuan KTP untuk pembelian elpiji 3 kg per 1 Januari 2024 sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah bersama Pertamina serta Hiswana Migas.

"Jadi semua pangkalan di Kota Mataram juga harus ikut penetapan pemberlakuan tersebut, agar subsidi elpiji 3 kg bisa tepat sasaran," katanya.

Sejauh ini, katanya, dari hasil pantauan sementara di sejumlah pangkalan seperti di Wilayah Karang Baru dan Pagutan, mereka sudah menerapkan pembelian elpiji 3 kg menggunakan KTP.

Namun untuk saat ini, lanjutnya, proses pendataan sasaran pembeli elpiji 3 kg masih berlangsung. Jadi silakan, jika ingin membeli elpiji 3 kilogram dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000 per tabung datang ke pangkalan dan membawa KTP.

"Jadi saat ini masih pendataan apakah kita termasuk yang berhak atau tidak membeli elpiji subsidi 3 kg," katanya.

Baca juga: Disdag: Warga jangan panik wacana kenaikan minyak goreng imbas El Nino

Baca juga: Disdag Mataram siapkan aplikasi Siperonparti retribusi pasar nontunai



 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024