Beijing (ANTARA News) - Banjir bulan Juli telah merenggut nyawa 18 pekerja bangunan yang sedang membuat jalan raya di wilayah timur laut negri itu serta menyebabkan 17 lainnya dinyatakann hilang dan diduga juga sudang meninggal, media massa Cina melaporkan Senin. Hujan deras telah menyapu wilayah lereng gunung dan membawa para pekerja bangunan di Mengzi daerah bukit di wilayah timur laut provinsi Yunan yang sedang beristirahat di tempat penampungan di lokasi proyek hanyut bersama arus, pada dini hari 20 juli lalu. Delapan orang dinyatakan meninggal saat itu . "Kini jumlah korban jiwa bertambah menjadi 18 orang dan 17 orang lainnya masih belum diketahui nasibnya dan keberadaanya," kata harian Beijing News mengutip seorang pejabat setempat. "Namun kemungkinan harapan mereka masih hidup dapat dikatakan sangat kecil mengingat kencangnya arus banjir." Pencarian terhadap para pekerja proyek pembuatan jalann raya terus dilanjutkan walaupunn pembuatan jalan sudah selesai, harian Beijing News menambahkan. Tragedi tersebut terjadi menyusul badai tropis Bilis, yang menghantam enam provinsi di Cina Selatan dan timur dan menewaskan lebih dari 600 orang sejak badai itu melanda pada 14 juli lalu. Cina selatan dilanda oleh hujan badai pada setiap musim panas namun tahun ini banjir yang melanda sangat hebat dengan meminta korban jiwa lebih dari 1.000 orang. Angin badai Kaemi yang menerpa Cina bagian tenggara Selasa lalu juga diterpa badai tropis Bilis . Jumlah korban jiwa sedikitnya 35 orang termasuk enam orang meninggal akibat terbawa arus yang menghantam sebuah barak militer di provinsi Jiangxi. Sebanyak 39 tentara beserta keluarganya yang tinggal di barak masih dinyatakan hilang, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006