Data pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara anggota Uni Eropa (EU) belum akan dirilis dalam beberapa pekan ke depan ini, tetapi perlambatan dalam sentimen ekonomi telah mencerminkan penurunan ekspektasi dalam pertumbuhan blok tersebut.
Indikator Sentimen Ekonomi komisi itu memulai 2023 di level 97,4 poin untuk seluruh EU, tetapi mengalami penurunan sepanjang sembilan bulan pertama tahun itu sebelum rebound ke 95,6 poin pada kuartal terakhir.
"Suku bunga yang lebih tinggi, ekspor yang lebih lambat, harga energi yang lebih tinggi, dan faktor-faktor lain telah berkontribusi dalam meredam prospek pertumbuhan ekonomi Eropa dan tidak mengherankan jika sentimen ekonomi juga ikut terpengaruh," ujar Javier Noriega, kepala ekonom di bank investasi yang berbasis di Milan, Hildebrandt and Ferrar, kepada Xinhua.
Italia merupakan faktor positif dalam survei tersebut, dengan kenaikan 2,6 poin pada Desember sehingga mengakhiri tahun 2023 di level 99,3 poin, meskipun masih di bawah level 102,6 poin yang tercatat pada Januari 2023.
Noriega mengaitkan peningkatan sentimen ekonomi di Italia dengan perlambatan signifikan dalam inflasi, yang hanya 0,6 persen secara tahunan (year on year) pada Desember.
Dari lima perekonomian terbesar di blok tersebut, yakni Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Belanda, hanya Belanda yang mencatat peningkatan selama 2023, dengan kenaikan 0,9 poin di tahun itu. Spanyol merupakan satu-satunya negara yang mengakhiri 2023 di atas 100 poin, termasuk kenaikan 2,4 poin pada Desember.
Dalam laporan terbaru, komisi tersebut memproyeksikan bahwa setelah perhitungan akhir selesai, perekonomian EU maupun zona euro akan menunjukkan pertumbuhan 0,6 persen untuk tahun lalu, yang mengindikasikan penurunan dari proyeksi sebelumnya, yaitu pertumbuhan sebesar 0,8 persen yang diproyeksikan pada pertengahan tahun dan perkiraan ekspansi 1 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024
