Kita ingin swasembada, kita ingin berdaulat pangan. Saat ini 10 negara di dunia sedang mengalami ancaman kelaparan.....
Kendari (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Amran Sulaiman menggalakkan penanaman komoditas pertanian dengan menyelenggarakan tanam perdana jagung di Desa Amalome, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Mentan Amran saat ditemui di Konawe Utara, Rabu, berharap peningkatan produksi dan produktivitas jagung dan padi untuk mencapai swasembada pangan di 2024, terutama dengan mekanisasi pertanian yang semakin canggih.

"Kita ingin swasembada, kita ingin berdaulat pangan. Saat ini 10 negara di dunia sedang mengalami ancaman kelaparan. Yang bisa menolong dunia adalah Indonesia dan Brasil yang ada di garis khatulistiwa. Oleh sebab itu, kita harus semakin berdaulat," kata Amran.

Baca juga: Mentan: Produksi beras aman karena ada percepatan tanam

Untuk membantu peningkatan produksi pertanian di daerah tersebut, Amran juga menyerahkan bantuan benih kelapa sebanyak 10 ribu batang untuk 5 ribu kepala keluarga di Kabupaten Konawe Utara, bantuan dana P2L Rp2 miliar, benih jeruk 10 ribu batang, benih mangga 500 batang, benih jagung untuk lahan seluas 10 ribu hektare, benih padi 12 hektare, traktor roda empat sebanyak 10 unit, traktor roda dua 20 unit, combine besar lima unit dengan total anggaran sekitar Rp20-30 milar.

"Tidak ada yang tidak bisa jika kita berusaha dan beradaptasi. Kita goncang dunia. Anak-anak muda, bisa," sebut ucap Amran.

Dalam kesempatan itu, Amran juga memberikan apresiasi atas kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara yang telah memanfaatkan mekanisasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung.

Dia juga berharap para petani muda terus memanfaatkan teknologi untuk mencapai swasembada pangan.

"Aku ingin Konawe Utara semakin maju. Kalau kita berhasil merancang pertanian, Indonesia bisa menjadi negara dengan super power lima tahun lagi," ujar Amran.

Baca juga: Mentan sebut "food estate" bukan hal yang perlu diperdebatkan
 
Mentan RI Amran Sulaiman (tengah) saat melakukan penanaman perdana jagung di Kabupaten Konawe Utara. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)

Sementara itu, Bupati Konawe Utara Ruksamin mengungkapkan bahwa penggunaan mekanisasi dalam sektor pertanian menjadi perhatian khusus Pemkab Konawe Utara. Bahkan, pihaknya telah menggalakkan pertanian modern dengan menggunakan drone dan aplikasi digital untuk memudahkan petani.

"Saat ini kami telah melakukan penanaman dengan mekanisasi dan menggunakan drone untuk penyemprotan pupuk ataupun pestisida. Ini adalah salah satu penyebab mengapa produktivitas jagung bisa naik," ungkap Ruskamin.

Baca juga: Mentan sebut tambahan anggaran pupuk subdisi karena El Nino

Dia menjelaskan bahwa saat ini Konawe Utara sedang bekerja sama dengan Universitas Guna Darma untuk menjadikan Konasara Technopark. Aplikasi Pak Tani Kosanara adalah hasil kerja sama Pemerintah Daerah Konawe Utara dan Universitas Guna Darma.

Dalam aplikasi tersebut, penyuluh pertanian, tenaga ahli P2KP, petani telah terintegrasi dalam satu platform sehingga petani dapat melakukan permintaan bibit, pupuk, informasi mengenai hasil panen dan informasi pemasaran. Dengan demikian pemerintah dapat merespons kebutuhan petani dengan lebih cepat dan lebih tepat.

"Kita coba upaya meningkatkan semuanya dengan teknologi karena situasi saat ini sudah tidak memungkinkan untuk terus manual karena terus tertinggal," lanjutnya.

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024