Kami sedang rancang lima sampai 10 tahun Indonesia menjadi negara super power lewat tangan petani.
Kendari (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani dan penyuluh di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai tempatnya lumbung pangan dunia.

Mentan Amran saat ditemui di Konut, Rabu, menyebut bahwa Kabupaten Konut adalah daerah istimewa karena memiliki tanah yang subur untuk akselerasi dan percepatan tanam.

"Kami sedang rancang lima sampai 10 tahun Indonesia menjadi negara super power lewat tangan petani. Kita harus berjaya untuk Indonesia lumbung pangan dunia," ujar Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Konut, Sultra itu pula.

Dia mengatakan bahwa pemerintah akan mengucurkan bantuan berupa benih, alat mesin, dan pupuk kepada Kabupaten Konawe Utara sebagai dukungan terhadap produksi di daerah tersebut.

"Semua nilainya kurang lebih Rp30 miliar dan tolong dijaga dengan baik, karena itu adalah kehormatan saya. Pak Kapolres, Pak Dandim tolong dijaga dengan baik jangan sampai dijual aku titip ya," ujar Amran.

Menurutnya, seluruh bantuan tersebut harus menjadi pemicu untuk peningkatan produksi padi dan jagung nasional. Hal itu dilakukan agar Indonesia berjaya dan mampu swasembada, sehingga ke depan tidak bergantung lagi pada kebijakan impor melainkan mengubahnya menjadi ekspor.

"Ingat, sektor pangan berjaya karena komunitasnya adalah ekspor. Kalau krisis kesehatan COVID-19 bisa kita lewati, tapi kalau krisis pangan itu melompat ke krisis politik dan konflik sosial. Makanya kita akan memprogram menjadi lumbung pangan dunia dimulai dari Konawe dan daerah lainnya," ujarnya lagi.

Dia menuturkan bahwa salah satu yang sangat penting saat ini adalah membangun keberlanjutan food estate sebagai pondasi kuat dalam memperkokoh sektor pangan bangsa.

Beberapa waktu yang lalu, kata Amran pula, Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil menanam jagung hingga setinggi orang dewasa dalam waktu kurang dari dua bulan di lahan food estate Gunung Mas, Kalimantan.

"Saya katakan jangan diganggu lahan food estate. Dan itu sudah saya tanami seumur jabatan saya dua bulan. Sekarang mungkin sudah hampir panen saya katakan ini tidak bisa diperdebatkan tetapi dikerjakan," katanya lagi.
 
Mentan RI Andi Amran Sulaiman (tengah), Bupati Konut Ruksamin (kiri), dan Sekda Sultra Asrun Lio (kanan) saat melakukan penanaman jagung perdana di Kabupaten Konut, Sultra. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra Asrun Lio mengungkapkan bahwa seluruh lahan di Bumi Anoa memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung peningkatan produksi pertanian, salah satu yang menyumbang kontribusi besar adalah Kabupaten Konawe Utara.

"Potensi lahan dan produksi pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara ini perlu terus ditingkatkan, khususnya di Kabupaten Konawe Utara yang mengelola produsen jagung di Sulawesi tenggara. Untuk itu diharapkan semua komponen perlu membangun sinergi dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki demi kemandirian dan pangan di Sulawesi tenggara," ujar Asrun Lio.

Bupati Konut Ruksamin menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadiran Mentan Amran Sulaiman di wilayah Bumi Anoa.

Ia juga mengajak seluruh kepala desa di wilayah Kabupaten Konut untuk segera bersama-sama dengan para penyuluh untuk mendampingi petani meningkatkan produksi mereka.

"Kepada kepala desa dan seluruh keluarga besar Konawe Utara, alhamdulillah kita bersyukur kehadiran Allah Tuhan yang Maha Esa pada hari ini kita diberi kesempatan untuk bersama-sama menerima kunjungan kerja Bapak Menteri Pertanian. Saatnya kita bantu beliau untuk meningkatkan padi dan jagung sebagai komoditas strategis masa depan bangsa," kata Ruksamin.
Baca juga: Mentan: Produksi beras aman karena ada percepatan tanam
Baca juga: Mentan Amran galakkan penanaman komoditas pertanian di Konawe Utara

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024