Longsor yang terjadi di RT 006/002, Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan tersebut dampak dari cuaca buruk
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Sebanyak 17 jiwa di Kampung Pajagan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terancam keselamatannya setelah rumah yang dihuni mereka bagian pondasinya terkikis longsor pada Rabu, (10/1).

"Longsor yang terjadi di RT 006/002, Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan tersebut dampak dari cuaca buruk. Maka dari itu, kami imbau kepada seluruh penghuni rumah untuk selalu waspada khawatir terjadi longsor susulan," kaya Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Rabu.

Baca juga: Badan Geologi: Hujan lebat jadi penyebab longsor Subang
 
Dari hasil asesmen yang dilakukan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan hujan deras yang turun sejak pagi hingga sore menyebabkan tanah tebing sepanjang 15 meter dan lebar 6 meter labil dan akhirnya longsor.
 
Dampak dari longsor itu dua rumah yang dihuni tiga kepala keluarga atau 17 jiwa yang berada di atas tebing tersebut bagian pondasinya tergerus. Kondisi rumah yang sudah berada di ujung tebing dikhawatirkan terdampak lebih parah jika terjadi longsor susulan.
 
Selain itu, juga membahayakan keselamatan belasan penghuni rumah. Maka dari itu pihaknya mengimbau kepada warga yang rumahnya terancam untuk selalu waspada dan lebih baik mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman hingga pondasi rumah sudah kembali diperbaiki.

Baca juga: Dua rumah rusak tertimbun longsor di Cianjur, 40 orang mengungsi
 
"Hujan deras masih berpotensi terjadi sehingga dikhawatirkan memicu terjadinya longsor susulan. P2BK dan Forkopimcam Kabandungan sudah meninjau lokasi untuk memberikan imbauan kepada penghuni rumah agar selalu waspada dan tidak memaksakan tinggal di rumah jika cuaca sedang buruk," tambahnya.
 
Adapun kebutuhan mendesak antisipasi terjadinya longsor susulan yakni bronjong kawat untuk menahan tanah. Kemudian bahan bangunan untuk memperbaiki pondasi rumah.
 
Di sisi lain, Sandra mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai, daerah berbukit atau sekitar tebing untuk meningkatkan kewaspadaan serta jika terjadi bencana sekecil apapun untuk segera melapor agar bisa dengan cepat ditanggulangi.

Baca juga: Tebing 15 meter longsor, ancam rumah pinggiran Sungai Manjuto Bengkulu

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024