Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada 24 kepala keluarga atau 68 jiwa di Jorong Koto, Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto yang mengungsi karena ancaman erupsi Gunung Marapi.

Kepala Dinas Sosial dan PPPA Tanah Datar Afrizon di Batusangkar, Kamis, mengatakan bantuan yang diberikan atas arahan Bupati Tanah Datar Eka Putra itu bertujuan untuk membantu mengurangi beban warga yang berada di pengungsian.

Bantuan yang diserahkan itu berupa bahan pokok seperti beras, minyak, telur, mi, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama mengungsi di di Mushalla Al-Ikhlas X Koto.

"Selanjutnya kita akan menyiapkan dapur umum di lokasi pengungsian. Nanti bahan-bahannya dari pemerintah daerah," ujar Afrizon.

Baca juga: Antisipasi erupsi Marapi, Korem 032/Wb siapkan tiga titik evakuasi

Ia mengatakan warga yang mengungsi itu berdomisili dalam radius 4,2 kilometer dari puncak Gunung Marapi yang menjadi zona merah dan telah direkomendasikan untuk dihindari sementara oleh tim tanggap darurat.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pesan Bupati Tanah Datar Eka Putra kepada warga terkait kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Marapi.

Ia menyebutkan pesan dari bupati untuk warga, yakni jangan kalut dan tetap tenang, karena pemerintah daerah sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.

Kemudian warga diminta tidak mudah termakan isu atau kabar bohong dan percayakan informasi kepada pemerintah daerah.

Baca juga: Pemkab Agam Sumbar dirikan dua posko siaga erupsi Gunung Marapi

“Warga diminta tetap waspada karena alam tidak bisa diprediksi, meskipun ada tanda-tanda alam dan kearifan lokal yang bisa dipelajari," katanya.

Sementara itu, Camat X Koto Mukhlis menjelaskan 24 kepala keluarga itu telah mengungsi sejak Rabu (10/1) sore di Mushalla Al-Ikhlas X Koto.

“Saat erupsi yang terjadi pada Rabu (10/1) sore terdengar dentuman keras yang membuat warga kaget. Mereka merasa tidak nyaman tinggal di rumah dalam radius zona merah sehingga berinisiatif untuk mengungsi," katanya.

Mukhlis juga mengatakan warga tetap diperbolehkan beraktivitas seperti biasa namun harus tetap waspada.

Baca juga: Status naik, warga radius 4,5 km dari Gunung Marapi diimbau waspada

“Boleh beraktivitas tetapi tetap waspada, jangan cemas, radius di tempat pengungsian ini di luar zona merah," katanya.
 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024