Jakarta (ANTARA) -
Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengajak generasi muda, utamanya mahasiswa, untuk memahami mutu atau yang selama ini ditetapkan dalam Standard Nasional Indonesia (SNI), lewat pembelajaran elektronik atau e-learning standardisasi dan penilaian kesesuaian.
 
"BSN mengajak generasi muda agar mereka mengenal standard, kita menginisiasi adanya kuliah standardisasi, ada yang dimasukkan dalam mata kuliah, pembelajaran khusus, dan lain sebagainya. Kita dengan cara-cara sederhana juga mengenalkan ke anak-anak SD, TK, bahwa mutu itu penting, dan di Indonesia kita punya SNI," kata Kepala BSN Kukuh S Achmad di Jakarta, Kamis.
 
Kukuh menyebutkan, apabila sejak kecil anak-anak sudah mengenal SNI, maka generasi di masa depan akan lebih baik karena memiliki literasi yang memadai tentang mutu.
 
"Salah satu tools yang kita kelola dan targetnya lebih luas itu e-learning standardisasi. Ini terus meningkat jumlah peserta dan aksesnya, ada sertifikat juga yang bisa diberikan berdasarkan subjek-subjek tertentu," ujar dia.

Baca juga: BSN ungkap belum masuk daftar lembaga yang akan pindah ke IKN

Baca juga: BSN sebut ada 29.524 produk ber-SNI hingga tahun 2023

Baca juga: BSN memperkuat standardisasi ekonomi berkelanjutan lewat gelaran BMN
 
Dirinya menambahkan, beberapa perguruan tinggi bahkan telah menetapkan standar kelulusan untuk subjek atau mata kuliah tertentu bagi mahasiswa dengan syarat telah menyelesaikan pembelajaran e-learning standardisasi.
 
"Ada sinyal positif juga bahwa di beberapa perguruan tinggi kini telah menetapkan standard kelulusan skripsi dengan pemahaman terhadap SNI, jadi kelulusannya berdasarkan e-learning standardisasi," tuturnya.
 
Berdasarkan data yang disampaikan Kukuh, e-learning standardisasi dan penilaian kesesuaian telah diakses oleh 30.667 pengguna, dimana 47 persennya yakni mahasiswa, 19 persen masyarakat umum, 14 persen industri, 12 persen lembaga pemerintah, 4 persen tenaga pengajar, dan 4 persen pelajar.
 
Adapun untuk tiga pembelajaran yang paling banyak diakses, 22,86 persen seputar pengantar standardisasi, 20,54 persen seputar pengantar penilaian kesesuaian, dan 20 persen pengantar metrologi.
 
Atas inovasi e-learning standardisasi dan penilaian kesesuaian tersebut, BSN meraih top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2023 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Baca juga: LKBN Antara media terbaik pemberitaan kegiatan Standardisasi Nasional

Baca juga: KemenKopUKM gandeng BSN standardisasi layanan informasi terpadu K-UMKM

Baca juga: BSN ajak atasi stunting dengan penerapan standar pangan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024