Di tahun 2023, ada 404.034 penambahan produk ber-SNI dari program bina UMK, dan total hingga bulan Desember 2023 ada 549.970 produk UMK yang telah ber-SNI
Jakarta (ANTARA) -
Badan Standardisasi Nasional (BSN) memberi kemudahan pemberian Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) lewat program bina UMK yang terhubung dengan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS).
 
"Di tahun 2023, ada 404.034 penambahan produk ber-SNI dari program bina UMK, dan total hingga bulan Desember 2023 ada 549.970 produk UMK yang telah ber-SNI," kata Kepala BSN Kukuh S Achmad di Jakarta, Kamis.
 
Kukuh menyebutkan, sebenarnya target program bina UMK di tahun 2023 ini ada satu juta UMK yang produknya mesti memiliki SNI, tetapi karena belum banyak UMK yang sadar akan pentingnya SNI, progres pencapaian tersebut akan dikebut di tahun 2024.
 
"Tahun ini ditarget satu juta, tetapi mungkin butuh lebih banyak sosialisasi, perlu ditingkatkan. Saya rasa kalau semakin gencar sosialisasinya, target itu bisa kita capai. Kita telah lakukan sosialisasi dengan kementerian juga, tetapi kadang ada juga beberapa UMK itu kalau ketemu SNI sudah takut duluan, nanti berbayar lah atau gimana, masih khawatir mereka, padahal itu gratis," katanya.
 
Kukuh menegaskan, di tahun 2024 ini pihaknya fokus menyadarkan UMK untuk memahami pentingnya standar.
 
"Oke lah kalau sekarang misalnya masih bisa berkompetisi dengan barang yang sejenis dari impor, tetapi nanti kalau standar sudah menjadi kebutuhan masyarakat, mungkin UMK itu mau tidak mau juga harus menetapkan standar. Jadi kita membuat mereka sadar dulu, harapannya sedikit demi sedikit mereka semua punya SNI," katanya.
 
Sementara itu, Sekretaris Utama BSN Donny Purnomo Januardhi Effyandhono mengemukakan bahwa minat permintaan SNI pada UMK di bidang jasa semakin bertambah setiap tahunnya.
 
"UMKM kan ada barang dan jasa, dari segi jasa, industri kreatif, beberapa kita sudah ada modal untuk penerapan terhadap SNI-nya, jadi kalau industri kreatif ke depan, kita akan menerapkan industri kreatif bidang gim daring -game online-. Industri game online kan banyak start-upnya, itu juga kemarin kita sudah mulai dibimbing untuk penerapan standar itu," katanya.
 
Selain itu, tambah dia, minat permintaan SNI pada UMK di bidang jasa penjual kembali atau reseller juga meningkat.
 
"Kemarin kita juga ada checklist industri jasa, misalnya reseller makanan beku itu juga kita siapkan standardnya, karena kan kebanyakan kalau mikro jualan makanan. Enaknya kalau jasa kan kebanyakan pangan, jadi SNInya bisa mengacu ke satu SNI, terus dibuat pedoman penerapan untuk reseller makanan beku seperti apa misalnya. Jadi memang sudah waktunya kita harus bergeser ke jasa," katanya.
 
Adapun untuk penggunaan tanda SNI bina UMK yang menjual barang diletakkan pada kemasan atau label, sedangkan untuk UMK yang menjual jasa, diletakkan pada media pengenal atau identitas perusahaan, seperti papan pengenal atau kop surat.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024