Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan sosialisasi kepada kelompok petani daerah ini untuk menanam padi varietas umur pendek untuk meningkatkan produksi pertanian.

"Menghadapi musim hujan awal 2024 ini kita juga sosialisasi kepada petani untuk segera tanam, kita minta agar tanam padi yang umur pendek," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.

Menurut dia, petani bisa menggunakan varietas padi yang maksimal tiga bulan sudah bisa panen, seperti program penanaman padi IP 400, atau cara tanam dan panen empat kali dalam satu tahun pada lahan yang sama.

"Kita harapkan IP 400 itu bisa jalan lagi, karena di Bantul sudah berjalan dengan baik, karena dengan padi umur pendek maka akan meningkatkan produksi padi, kalau biasanya IP 300, namun diganti dengan IP 400," katanya.

Dia mengatakan, terlebih pada musim tanam 2024 harapannya musim hujan normal, tidak seperti pada tahun 2023 yang kondisi kering atau kemarau berlangsung panjang karena dampak fenomena El Nino.

"Untuk luas panen kita di 2023 sekitar 28.500 hektare turun dibanding 2022 yang tembus 30.800 hektare, karena faktor El Nino, tapi di tahun 2024 harapan kami curah hujan normal, sehingga ada penambahan luas sekitar 5.000 hektare," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pada sektor tanaman pangan, secara berkala penyuluh pertanian melaporkan Luas Tambah Tanam (LTT) pajale atau padi jagung kedelai, dan setiap periode tertentu mengikuti rapat zoom terkait luas tanam dengan Kementerian Pertanian.

"Kalau untuk produksi padi Bantul di 2023 sekitar 185 ribu ton gabah kering giling, sementara tahun 2022 hampir 200 ton, ada penurunan, tapi kita dengan asumsi penduduk Bantul hampir satu juta, masih surplus," katanya.

Meski luas panen padi Bantul di 2023 menurun, namun ada peningkatan luas tanaman palawija khususnya kacang dari 500 hektare, menjadi hampir 2.000 hektare, hal itu karena lahan yang tidak ditanami padi, ditanami tanaman palawija baik jagung dan kacang.

Baca juga: Pengamat: Padi berumur pendek solusi hadapi kemarau

 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024