Saat ini, dapur umum telah memproduksi 9.000 bungkus makanan terhitung selama 3 hari berjalan dengan menu makanan yang beragamJakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mendirikan dapur umum yang dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) yang dilanda banjir pada Sabtu (6/1) lalu.
"Anggota Tagana yang terlibat berjumlah 17 orang, 7 di antaranya dari Tagana Provinsi Kalimantan Barat dan sisanya dari Kabupaten Landak. Saat ini, dapur umum telah memproduksi 9.000 bungkus makanan terhitung selama 3 hari berjalan dengan menu makanan yang beragam," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos M. Delmi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Delmi mengatakan makanan yang diproduksi ini didistribusikan ke wilayah-wilayah yang terisolasi seperti Dusun Tanjung, Dusun Pesayangan, Dusun Rai, Dusun Pakmayam dan daerah terisolir lainnya.
Baca juga: Banjir di Tepuai Kalbar merendam rumah warga dan ruas jalan nasional
Baca juga: BPBD: 25.263 jiwa penduduk Kapuas Hulu terdampak banjir
Dalam keterangan yang sama, Ketua Tagana Provinsi Kalimantan Barat Kamal mengatakan sejauh ini yang dihadapi dalam pendistribusian makanan adalah cuaca yang buruk.
"Intensitas hujan yang masih tinggi dan kondisi mati listrik. Itu cukup menjadi kendala, namun masih bisa kami hadapi. Kami pakai perahu masyarakat dan perahu dari Kementerian Sosial dalam pendistribusiannya," ucap Kamal.
Sesuai SK Tanggap Darurat yang dikeluarkan, dapur umum Tagana di Kantor Kecamatan Ngabang tersebut akan beroperasi hingga masa tanggap darurat usai pada 18 Februari 2024.
Selain mendirikan dapur umum, Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik melalui Gudang Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat untuk korban terdampak banjir di Kabupaten Landak senilai Rp 301,9 juta.
Bantuan tersebut berupa 1.480 paket makanan siap saji, 100 family kit, 160 lembar selimut, 160 lembar kasur, 50 paket sandang dewasa, 72 paket kids ware dan 80 lembar tenda gulung.
Saat ini banjir menyisakan ketinggian satu meter yang terdeteksi di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Kuala Behe. Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan dalam sepekan, serta meluapnya Sungai Landak. Banjir ini menyebabkan 11 desa terdampak.
Baca juga: BPBD Kalbar: Warga terdampak banjir di Bengkayang telah dievakuasi
Baca juga: Mensos optimalkan lumbung sosial, bantu korban banjir Ketapang Kalbar
Baca juga: BPBD Kalbar: Warga terdampak banjir di Bengkayang telah dievakuasi
Baca juga: Mensos optimalkan lumbung sosial, bantu korban banjir Ketapang Kalbar
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024