Diperkirakan rupiah akan berada di kisraan harian Rp10.385-10.440 per dolar AS
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Senin pagi kembali bergerak melemah sebesar 50 poin terhadap dolar AS menyusul data ekonomi AS yang positif.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 50 poin menjadi Rp10.430 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.380 per dolar AS.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari estimasi dan stabilnya angka inflasi AS memunculkan ekspektasi bahwa The Fed akan benar-benar mulai mengurangi stimulusnya pada September mendatang.

"Kondisi itu mendorong tren penurunan nilai tukar di negara berkembang termasuk di Indonesia terus berlanjut," kata dia.

Ia menambahkan eskpektasi melebarnya defisit neraca berjalan RI membuat pelaku pasar uang juga lebih memilih melepas nilai tukar rupiah. Apalagi, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang melonjak membuat rupiah kian terpuruk.

"Diperkirakan rupiah akan berada di kisraan harian Rp10.385-10.440 per dolar AS," ujar dia.

Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan kinerja neraca pembayaran Indonesia pada kuartal kedua 2013 masih mencatatkan defisit sebesar 2,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan defisit pada kuartal pertama 2013 sebesar 6,1 miliar dolar AS.

"Defisit tersebut karena defisit pada transaksi berjalan membesar dari 5,8 miliar dolar AS pada kuartal I 2013 menjadi 9,8 miliar dolar AS pada kuartal kedua 2013. Kemungkinan investor merespon negatif kinerja NPI itu," kata dia.

Ia memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp10.400-Rp10.450 per dolar AS pada awal pekan ini.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013