Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Iga Swiatek mengatakan bahwa pramusim yang "damai" membuatnya lebih fokus menghadapi Australian Open saat ia menargetkan gelar Grand Slam pertamanya di Melbourne Park.

Unggulan teratas asal Polandia itu sedang dalam performa terbaiknya, hanya kehilangan satu set dalam lima kemenangan di United Cup di Perth.

Dia memasuki Grand Slam pembuka tahun ini sebagai favorit dengan 16 kemenangan beruntun termasuk kemenangan di China Open dan WTA Finals.

"Senang sekali bisa memainkan beberapa pertandingan berkualitas tinggi melawan pemain top (di United Cup)," kata Swiatek, seperti disiarkan AFP, Jumat.

"Saya menyadari bahwa saya merasa cukup percaya diri, sedikit lebih baik dibandingkan tahun lalu. Mudah-mudahan bisa terus seperti ini." 

Kemenangan Swiatek atas Jessica Pegula untuk mengangkat gelar WTA Finals di Cancun, Meksiko, mengembalikannya ke peringkat teratas yang ia pegang selama dua musim terakhir.

Petenis berusia 22 tahun itu mengatakan telah belajar untuk lebih baik dalam menangani tekanan yang datang karena menjadi peringkat satu dunia, dan melakukan pendekatan di luar musim dengan cara yang berbeda.

"Menurut saya kali ini lebih damai. Saya benar-benar bisa fokus berlatih dan istirahat," ujar Swiatek.

"Saya benar-benar berkomitmen. Saya tidak merasa begitu lelah."

"Saya tidak merasa terbebani dengan hal-hal di luar lapangan. Saya benar-benar bisa fokus. Sepertinya setiap hari benar-benar berkualitas 100 persen. Itu sebabnya saya merasa sedikit lebih baik."

Baca juga: Swiatek incar kemenangan Australian Open saat Osaka kembali

Swiatek mengantongi empat gelar Grand Slam -- tiga French Open dan satu US Open. Namun penampilan terbaiknya di Melbourne adalah mencapai babak semifinal pada 2022.

Dia akan membuka penampilannya di Australian Open dengan pertandingan ulang final Roland Garros 2020 melawan Sofia Kenin, yang memberinya gelar major pertamanya.

Kenin tampil di pertandingan tersebut sebagai juara bertahan Australian Open, namun kalah 4-6, 1-6 dan kemudian peringkatnya merosot.

Namun, peringkat petenis Amerika itu kembali melejit dari luar peringkat 200 besar pada tahun lalu menjadi peringkat 38 dan Swiatek pun merasa was-was. 

"Final Grand Slam pertama saya adalah melawan Sofia dan sekarang kami bermain di babak pertama. Ini cukup aneh. Begitulah perjalanan hidup kami menjadi terpisah," ujar Swiatek.

"Saya tahu dia telah memainkan permainan yang solid. Ini tidak akan mudah. Saya akan bersiap seperti biasanya."

"Kami (Swiatek dan tim) akan membicarakan taktiknya. Kami sudah lama tidak bermain."

Pemenang pertandingan tersebut akan melaju ke babak kedua melawan juara Australian Open 2016 Angelique Kerber atau finalis Melbourne Park 2022 Danielle Collins.

Baca juga: Djokovic berpotensi hadapi Murray di babak ketiga Australian Open
Baca juga: Rublev rebut gelar Hong Kong untuk tingkatkan kesiapan Australian Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024