Istanbul (ANTARA) - Angkatan Udara Kerajaan Inggris melakukan serangan yang menargetkan fasilitas militer Houthi di Yaman pada Jumat, menurut sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan meskipun ada peringatan internasional, Houthi tetap melanjutkan serangan di Laut Merah, termasuk menyerang kapal perang Inggris dan Amerika Serikat pekan ini.

"Ini tidak bisa dibiarkan, Inggris akan selalu membela kebebasan navigasi dan arus bebas perdagangan," kata Sunak.

“Oleh karena itu kami telah mengambil tindakan yang terbatas, perlu dan proporsional untuk membela diri, bersama dengan Amerika Serikat dengan dukungan non-operasional dari Belanda, Kanada dan Bahrain terhadap sasaran yang terkait dengan serangan ini, untuk menurunkan kemampuan militer Houthi dan melindungi pelayaran global,” ujarnya, menambahkan.
Baca juga: Arab Saudi serukan pengendalian diri di tengah ketegangan Laut Merah

Kelompok Houthi telah melakukan 27 serangan terhadap pengiriman internasional sejak 19 November, menurut keterangan militer AS sebelumnya pada hari ini.

Mereka menyasar kapal-kapal di selatan Laut Merah dan memberi peringatan bahwa mereka akan menyerang semua kapal bertujuan Israel. Mereka menyebut serangan tersebut sebagai dukungan kepada Palestina yang menghadapi serangan dan kepungan dari Israel di Gaza.

Laut Merah adalah salah satu rute yang kerap digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Bulan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan misi multinasional untuk menangkal serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Baca juga: Lalu lintas Laut Merah turun 25 persen sepanjang Desember 2023
Baca juga: AS dan Inggris serang Houthi di daratan Yaman


Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024