Penggunaan digitalisasi pembayaran melalui QRIS akan mempermudah, mempercepat, dan lebih murah ini yang terus kita dorong.
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Junanto Herdiawan mengatakan pelaksanaan digitalisasi ekonomi di wilayahnya akan terus ditingkatkan untuk menumbuhkan perekonomian daerah pada 2024.
 
"Kami akan terus mendorong peran Bank Indonesia di daerah untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Salah satunya melalui peran digitalisasi perekonomian," ujar Junanto Herdiawan, di Bandarlampung, Jumat.

Junanto menjadi Kepala BI Lampung yang baru, menggantikan Budiyono yang telah bertugas di Lampung selama dua tahun ini.
 
Junanto mengatakan peningkatan digitalisasi tersebut, salah satunya akan dilakukan di sektor pariwisata, dengan mendorong adanya pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di desa wisata, dan objek wisata di Provinsi Lampung.
 
"Penggunaan digitalisasi pembayaran melalui QRIS akan mempermudah, mempercepat, dan lebih murah ini yang terus kita dorong. Penggunaan pembayaran digital ini nanti akan coba ditingkatkan di sektor pariwisata juga," katanya lagi.
 
Menurut dia, Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera menjadi salah satu daerah yang menyokong pertumbuhan ekonomi, sehingga perluasan digitalisasi pembayaran perlu terus dilakukan.
 
"Digitalisasi akan terus ditingkatkan, sebab akan menjadi salah satu sumber yang mendorong ekonomi daerah," katanya pula.

Pada 2023 digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Lampung meningkat, dengan transaksi pemerintah daerah melalui Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) naik menjadi 89,6 persen dari 2022 yang hanya 73,7 persen. Jumlah pemerintah daerah yang menggunakan digitalisasi transaksi di 2023 ada 15 daerah, dan satu pemerintah daerah masuk dalam kategori maju.
 
Lalu dari sisi penyaluran bantuan sosial nontunai pun semakin luas, untuk bantuan sembako nontunai mencapai 94,3 persen, sedangkan yang tunai hanya 5,7 persen, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) nontunai ada 91,4 persen dan yang tunai hanya 8,6 persen.
 
Untuk perkembangan transaksi e-Commerce di triwulan III 2023 mengalami kenaikan menjadi Rp1,8 miliar dari sebelumnya di triwulan II Rp1,6 miliar.
 
Sedangkan untuk perkembangan merchant dan penggunaan QRIS hingga September 2023, untuk pengguna QRIS sebanyak 1.027.451, sedangkan untuk merchant berjumlah 482 ribu, serta pengguna mobile banking ada 2.078.219.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024