New York (ANTARA News) - Nilai tukar euro-dolar sedikit berubah pada Senin (Selasa pagi WIB), meskipun lompatan dalam imbal hasil obligasi negara AS menempatkan lebih banyak tekanan naik pada suku bunga greenback.

Tetapi mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupee India, rupiah Indonesia, rand Afrika Selatan, dan lain-lainnya, terus tenggelam terhadap dolar karena kecenderungan suku bunga greenback.

Pada Senin pukul 21.00 GMT (Selasa 04.00 WIB), euro berada di 1,3334 dolar, naik dari 1,3326 dolar pada Jumat sore.

Dolar sedikit berubah terhadap mata uang Jepang, merayap naik menjadi 97,56 yen dari 97,53 yen.

Euro berada di 130,09 yen, dibandingkan dengan 130,02 yen pada Jumat.

Imbal hasil pada surat utang negara AS berjangka 10-tahun melonjak menjadi 2,88 persen, tingkat tertinggi dalam dua tahun, naik dari 2,83 persen pada Jumat dan 2,49 persen satu bulan lalu.

Kenaikan ini telah berbalik menjadikan suku bunga kredit perbankan lebih tinggi, yang ekonom takutkan bisa mulai memukul industri perumahan yang sedang dalam pemulihan.

Tetapi lompatan itu belum diterjemahkan ke dalam dolar yang lebih kuat terhadap euro.

Pedagang mata uang tampaknya menjadi kurang yakin daripada investor obligasi tentang lintasan Federal Reserve terhadap kebijakan moneter lebih ketat.

Analis Barclays mengatakan pedagang sedang menunggu untuk melihat apa yang muncul dalam risalah pertemuan kebijakan Fed pada Juli, yang akan dirilis pada Rabu.

"Kami percaya ada kemungkinan kejutan dovish," kata mereka,

menunjuk ke data inflasi lemah baru-baru ini yang bisa mendorong Fed mempertahankan program stimulusnya yang sedang berjalan.

Tetapi Omer Esiner, kepala analis pasar di Commonwealth Foreign Exchange Inc., mengatakan bahwa selama catatan mengkonfirmasi arah Fed ke arah mulai mengurangi stimulus 85 miliar dolar AS per bulan, imbal hasil obligasi akan bertahan dan dolar akan naik.

"Risalah yang menyatakan Fed condong ke arah mengurangi kebijakan stimulusnya pada bulan depan akan mempertahankan imbal hasil obligasi cenderung lebih tinggi dan akhirnya melihat greenback terdorong lebih tinggi," katanya.

Sementara pound Inggris juga menguat terhadap dolar, naik menjadi 1,5648 dolar dari 1,5619 dolar, dan dolar jatuh terhadap mata uang Swiss, menjadi 0,9239 franc dari 0,9259 franc, demikian AFP.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013