Ini alokasi bantuan pangan cadangan beras pemerintah 2024 di Lombok Tengah untuk menjaga inflasi dampak El Nino
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai 154.127 jiwa.

"Ini alokasi bantuan pangan cadangan beras pemerintah 2024 di Lombok Tengah untuk menjaga inflasi dampak El Nino," kata Menko Airlangga saat acara temu wicara dengan warga di Desa Kuta, Minggu.

Ia mengatakan alokasi penerima bantuan beras ini meningkatkan bila dibandingkan dengan jumlah penerima bantuan pangan CBP  pada 2023 yang mencapai 149.520 jiwa.

Program ini telah disalurkan sejak September 2023 dan diperpanjang hingga Juni 2024 mendatang.

Baca juga: Jaga inflasi, Menko Airlangga: Bantuan beras diberikan hingga Juni

"Beras yang diberikan itu 10 kilogram per bulan ke masing-masing penerima bantuan. Sedangkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp200 ribu per bulan," kata Menko Airlangga.
Ia mengatakan stok beras di wilayah NTB hingga saat ini mencapai 5.650 ton, termasuk di wilayah Lombok Tengah mencapai 1.400 ton.

"Stok untuk program ini di NTB dipastikan tercukupi," kata Menko Airlangga.

Ia mengatakan stok beras untuk mendukung Program Bantuan Pangan CBP tersebut dipastikan aman, karena pihaknya telah mengajukan impor beras mencapai tiga juta ton pada awal 2024.

Baca juga: Aman, Presiden Jokowi: RI dapat 3 juta ton beras impor cadangan 2024

"Dua juta ton sedang dalam proses impor. Stok beras aman," kata Menko Airlangga.

Ia berharap kepada para petani untuk bisa meningkatkan produksi gabah, sehingga bisa mendukung kebutuhan beras di daerah sehingga harga beras tidak terus melonjak.

"Kami berharap produksi pertanian terus meningkat," kata Menko Airlangga.

Ia mengatakan pemerintah menyalurkan Program Bantuan Pangan CBP  dan BLT ini dengan harapan dapat menjaga inflasi dan lonjakan harga beras yang meningkat sebagai dampak El Nino yang panjang sehingga musim tanam mundur dan musim panen diprediksi terjadi Maret hingga Juni 2024.

"Pak Presiden telah memperpanjang program ini hingga enam bulan sampai Juni 2024," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi janji lanjutkan bantuan pangan CBP jika APBN mencukupi


 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024