Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) melalui Direktorat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) siap melanjutkan penanaman pohon secara serentak di seluruh tanah air hingga April 2024.

"Upaya ini sebagai langkah nyata mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin penanaman serentak di Provinsi Banten, Minggu.

Menurut Menteri kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari agenda penanaman serentak yang telah dilaksanakan 30 Desember 2023, dan akan dilanjutkan dengan penanaman pada bulan Februari sampai April 2024.

Lokasi tanam terdiri dari areal terbuka seperti ruang terbuka hijau, lahan yang perlu dipulihkan, areal lingkungan/halaman sekolah, areal fasilitas umum, dan lainnya.

Kegiatan ini juga memperluas/melanjutkan penanaman pada lokasi penanaman sebelumnya melalui partisipasi aktif masyarakat dan pihak terkait di seluruh wilayah.

Baca juga: Menteri LHK tanam pohon serentak di Taman Safari Bogor

Bibit pohon yang ditanam adalah jenis-jenis yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat. Berupa bibit kayu-kayuan, penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), buah-buahan, dan jenis multi-purpose tree species (MPTS).

Siti Nurbaya melalui keterangannya dari KLHK, mengungkapkan, lokasi penanaman pohon di Provinsi Banten ini merupakan lahan kritis yang menjadi target pemerintah dalam pemulihan kualitas lingkungan hidup.

Ia menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk terus melakukan penanaman di sepanjang musim penghujan 2023/2024.

"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen masyarakat," ujarnya.

Pohon, lanjutnya, memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim. Sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.

Baca juga: Wapres minta pelaku usaha tingkatkan kontribusi atasi perubahan iklim

Selain penanaman, tambahnya, di lokasi utama penanaman Wapres tersebut juga dilakukan penataan Sungai Cidurian.

Beberapa kegiatannya antara lain, renovasi 2 unit IPAL MCK dan pembangunan 1 unit IPAL MCK Umum agar warga sekitar bisa manfaatkan sekaligus menurunkan beban pencemaran sebesar 219 kg BOD/tahun.

Kemudian di sempadan Sungai Cidurian akan dilakukan penataan pembangunan ekoriparian sepanjang kurang lebih 200 meter.

“Diharapkan dengan penataan ini dapat menjadi tempat wisata air, sehingga masyarakat mau ikut menjaga air sungai,” ucap Siti.

Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan, perubahan iklim kian nyata dan dampaknya adalah memanasnya suhu Bumi.

Tak hanya itu, terjadi juga penurunan produktivitas tanaman pangan, hilangnya wilayah-wilayah kepulauan, meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologis dan hilangnya keanekaragaman hayati.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi penyebab perubahan iklim yang antara lain bersumber dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya serta timbulan sampah," ujar Wapres.

Pewarta: Subagyo
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024