Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengajukan peningkatan status darurat longsor dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.

"Surat keputusan peningkatan status tersebut sudah diajukan ke Penjabat Bupati Banjarnegara untuk ditandatangani. Semoga besok suratnya sudah keluar," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Kendati demikian, dia mengatakan peningkatan status menjadi tanggap darurat longsor tersebut tidak diberlakukan untuk seluruh wilayah Banjarnegara, melainkan hanya untuk tujuh kecamatan yang dinilai perlu mendapat dukungan penanganan darurat.

Baca juga: 45 keluarga mengungsi akibat longsor di Banjarnegara

Menurut dia, tujuh kecamatan tersebut yakni Susukan, Bawang, Banjarmangu, Punggelan, Pandanarum, Wanayasa, dan Pagentan.

"Kemarin dalam rapat, waktu yang dibutuhkan untuk penanganan darurat hingga pembuatan hunian sementara kira-kira waktunya 40-45 hari," katanya.

Ia mengatakan perhitungan waktu penanganan darurat tersebut muncul karena verifikasi terhadap 45 keluarga yang mengungsi di berbagai lokasi itu diharapkan dapat diselesaikan oleh tim teknis dalam satu bulan.

Menurut dia, pembangunan hunian sementara (huntara) diprioritaskan di wilayah yang belum ada huntaranya seperti Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu.

"Kalau di wilayah yang ada huntaranya akan dicek mana saja yang perlu diperbaiki atau ada kekurangannya," kata Andri.

Baca juga: BNPB serahkan dukungan penanganan bencana tanah longsor Banjarnegara

Sebanyak 45 keluarga yang terdiri atas 161 jiwa terpaksa mengungsi akibat bencana tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Banjarnegara akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada awal Januari 2024.

Terkait dengan hal itu, BPBD Kabupaten Banjarnegara berupaya memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terdampak langsung serta melakukan penanganan pengungsian dan menempatkan pengungsi di tempat yang aman.

Selain itu, BPBD Kabupaten Banjarnegara juga membuka pos lapangan, memberikan bantuan, dan mengerahkan sumber daya sukarelawan untuk melakukan langkah-langkah penanganan serta upaya mitigasi.

BPBD Kabupaten Banjarnegara mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan segera melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan yang terus-menerus karena saat sekarang terjadi cuaca ekstrem.

Baca juga: BNPB sarankan pemda Banjarnegara diskusi lintas instansi soal relokasi

Bahkan, pada saat itu Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto telah menetapkan status siaga darurat hingga tanggal 10 Maret 2024.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024