Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta warga pesisir agar mewaspadai potensi berbagai bencana yang biasa terjadi pada musim hujan.

"Kami meminta para nelayan dan warga yang biasa beraktivitas di laut maupun pantai agar hati-hati dan melengkapi diri dengan berbagai perlengkapan keselamatan kerja," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Senin.

Ia juga mengingatkan para nelayan agar selalu memantau prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG dan tidak memaksakan diri melaut pada saat cuaca tidak memungkinkan.

Baca juga: Bangka Barat gelar simulasi penanganan bencana

"Kami minta para nelayan agar selalu melakukan persiapan matang sebelum berangkat melaut, siapkan perlengkapan keselamatan diri seperti pelampung, radio komunikasi, perbekalan, kelayakan kapal, dan lainnya, serta pantau terus prakiraan cuaca," katanya.

Menurut dia, berbagai persiapan tersebut harus dilakukan dengan baik dan teliti sebagai bentuk antisipasi berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi pada saat melaut sehingga bisa menghindari kecelakaan kerja.

Selain para nelayan, pihaknya juga terus memberikan imbauan kepada warga agar mewaspadai kemungkinan bencana yang sering terjadi pada awal musim hujan seperti pada saat ini.

Baca juga: BPBD Bangka Barat ingatkan nelayan waspadai angin kencang

Pada awal musim hujan kali ini, kata dia, di Bangka Barat sudah terjadi banjir di beberapa lokasi, bahkan mengakibatkan akses jalan terputus, seperti yang terjadi di Kecamatan Parittiga.

"Kami minta warga waspada karena musim hujan di daerah ini biasa disertai angin kencang, puting beliung, banjir, banjir pasang, dan gelombang tinggi," katanya.

Menurut dia, berdasarkan data dari BMKG untuk wilayah Kabupaten Bangka Barat potensi terjadi hujan lebat dalam durasi lama masih mungkin terjadi hingga akhir Januari 2024.

"Kami telah meningkatkan kesiapsiagaan para personel untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana, terutama di 30 lokasi rawan yang tersebar di seluruh kecamatan," katanya.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat pantau lokasi rawan bencana

Ia juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas sektor, seperti dengan TNI-Polri, Basarnas, pemerintah desa, organisasi masyarakat, dan lainnya agar bisa bersama-sama mengantisipasi kemungkinan bencana.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024