Pengadilan yang dilakukan di kota Jinan menandai titik balik skandal politik terbesar di China sejak kejatuhan "Kelompok Empat" pada tahun 1976, dan berakhirnya Revolusi Budaya.
Jinan, China (ANTARA News) - Mantan ketua Partai Komunis China (PKC), Bo Xilai, menghadapi persidangan di China Timur atas tuntutan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dan hampir dapat dipastikan akan diputus bersalah.

Bo (64 tahun) dituntut pengadilan karena telah menerima 21,8 juta yuan (3,56 juta dolar) dari teman dekatnya, Xu Ming, seorang pengusaha plastik hingga properti dan Tang Xiaolin seorang General Manager sebuah perusahaan eksportir yang berbasis di Hongkong. Demikian diberitakan Reuters, Kamis.

Ia menerima sogokan melalui istrinya, Gu Kailai dan anaknya Bo Guagua, demikian diberitakan stasiun TV pemerintah China, CCTV, yang mengutip dari surat dakwaan.

Bo yang merupakan politikus yang sangat cemerlang di lingkaran kepemimpinan China, karirnya terhenti tahun lalu karena skandal pembunuhan pengusaha asal Inggris, Neil Heywood, yang melibatkan Gu.

Mantan kepala polisi provinsi Chongqing, Wan Lijun, juga turut ditahan karena berusaha untuk menutupi kasus pembunuhan itu. Bo sangat marah kepada Wang ketika diberitahu bahwa istrinya sebagai tersangka pembunuhan dan memecat Wang meskipun tidak memiliki otoritas untuk melakukan hal tersebut.

Pengadilan yang dilakukan di kota Jinan menandai titik balik skandal politik terbesar di China sejak kejatuhan "Kelompok Empat" pada tahun 1976, dan berakhirnya Revolusi Budaya.

Ini merupakan kemunculan Bo ke ranah publik pertama kalinya sejak 18 bulan lalu. Pengadilan Bo akan berlangsung dua hari dan putusannya akan diumumkan awal September.

Padahal sekitar 2 tahun lalu, Bo Xilai terlihat sebagai kandidat yang dipromosikan ke Standing Commitee Politbiro, atau tujuh anggota teratas yang akan duduk di badan pembuat keputusan China.

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013