Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan per kapita Indonesia berpotensi disalip oleh Vietnam jika pemerintah lengah.

"Ya kalau kita lengah ya sangat mungkin, karena itu kita harus melakukan evaluasi menyeluruh, terutama dari sisi pembangunan Sumber Daya Manusia(SDM)," kata Muhadjir saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Muhadjir menjelaskan bahwa parameter pendapatan per kapita Indonesia dan Vietnam memang tidak dapat disamakan karena populasi Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, sedangkan Vietnam hanya 98 juta jiwa.

Namun demikian, ia mengakui bahwa Vietnam merupakan salah satu negara di ASEAN yang paling dinamis dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun SDM. Penduduk Vietnam juga dinilai memiliki etos kerja yang baik.

Oleh karena itu, ia mewanti-wanti agar Indonesia harus berwaspada agar jangan sampai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN bisa disalip oleh negara dengan populasi lebih kecil, seperti Vietnam dari segi PDB.

Muhadjir menilai bahwa kunci peningkatan PDB adalah pembangunan SDM yang dibentuk secara komprehensif, mulai dari pembangunan karakter, sains dan penguatan teknologi.

Di sisi lain, pembangunan SDM secara merata bukanlah pekerjaan mudah karena ketimpangan yang sangat tinggi antarprovinsi.

Ia menilai bahwa disparitas SDM di Indonesia sangat timpang, sehingga pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat diterapkan secara nasional atau tidak bias ke perkotaan (urban biased).

"Kita harus lihat daerah-daerah 'interland', daerah jauh yang pertumbuhannya sangat berat. Dan itu tidak hanya nasional, wilayah pun terjadi disparitas," kata Muhadjir.

Adapun kekhawatiran soal Vietnam menyalip Indonesia  disampaikan oleh Presiden Joko Widodo usai berkunjung ke negara tetangga tersebut pada 11-13 Januari 2024.

Presiden merinci pendapatan per kapita Vietnam sudah mencapai 4.200 dolar AS, sedangkan Indonesia mencapai 5.100 dolar AS.

"Padahal Vietnam mulai 1975 baru selesai perang. Artinya 30 tahun duluan kita. Tapi mereka ngebut kenceng. Dan hati-hati 'income' per kapitanya melampaui kita. Kalau kita monoton dan santai saja bisa kelewat Vietnam, ini yang kita tidak mau," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/1).
Baca juga: RI-Vietnam resmi kerja sama di bidang perikanan
Baca juga: Indonesia targetkan pendapatan per kapita 5.500 dolar AS per tahun

Baca juga: Menko PMK: Kemajuan Indonesia berada pada anak-anak muda saat ini

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024