Instrumen SRBI juga telah secara aktif diperdagangkan di pasar sekunder....
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan lelang Sekuritas Rupiah BI (SRBI) mencapai Rp296,03 triliun hingga 16 Januari 2024.

"Instrumen SRBI juga telah secara aktif diperdagangkan di pasar sekunder tercermin dari kepemilikan nonresiden yang mencapai Rp75,44 triliun," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Januari 2024, di Jakarta, Rabu.

Lelang Sekuritas Valas BI (SVBI) hingga 16 Januari 2024 telah mencapai 896,50 juta dolar Amerika Serikat (AS). Sementara lelang Sukuk Valas BI (SUVBI) yang diterbitkan sebagai instrumen moneter valas mencapai 244 juta dolar AS hingga periode yang sama.

BI terus mengoptimalkan berbagai instrumen moneter promarket yang telah diterbitkan selama tahun 2023, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk memperkuat upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk ke dalam negeri.

Di samping itu, BI terus memperkuat respons kebijakan moneter dan inovasi untuk meningkatkan efektivitasnya dalam memastikan terkendalinya inflasi dan tetap stabilnya nilai tukar rupiah.

Respons kebijakan moneter tersebut terutama melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah, seperti mengoptimalkan instrumen moneter yang promarket.

Berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.

SRBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga milik BI.

BI mengembangkan instrumen operasi pasar terbuka (OPT) melalui penerbitan SVBI dan SUVBI sebagai instrumen yang sejalan dengan mekanisme pasar (promarket) untuk mendukung pendalaman pasar uang dalam valuta asing yang pada akhirnya mendukung efektivitas kebijakan moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sinergi pembiayaan ekonomi.

Selain itu, SVBI dan SUVBI memperluas akses penduduk dan bukan penduduk terhadap instrumen yang diterbitkan BI dan dapat mendukung upaya menarik arus investasi portofolio masuk (portfolio inflows) yang pada akhirnya memperkuat pencapaian stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca juga: BI sebut lelang SRBI capai Rp168,81 triliun per November 2023
Baca juga: BI: Lelang SRBI capai Rp229,95 triliun

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024