Saat ini ada sejumlah kepala keluarga yang terdampak kenaikan debit air Sungai Kahayan. Kami minta warga tetap waspada
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), meningkatkan pemantauan ketinggian debit air sungai guna mendeteksi dini dan mengantisipasi dampak banjir kiriman.

"Lokasi yang kami jadikan sebagai titik pantau seperti pada Selasa di wilayah Kelurahan Bereng Bengkel dan hari ini di Kelurahan Palangka," kata Pelaksana Tugas (Plt)  Kepala Pelaksana BPBD Hendrikus Satriya Budi di Palangka Raya, Rabu.

Dari pemantauan terakhir, kata dia, telah terjadi peningkatan tinggi debit air sungai, seperti di wilayah Kelurahan Bereng Bengkel, yang menyebabkan jalan utama terendam antara 1-1,5 meter dengan panjang sekitar 850 meter.

Di daerah itu terdapat 27 Kelapa Keluarga (KK) yang jalan menuju rumah mereka terendam banjir. Selain itu juga berdampak pada akses transportasi 350 KK.

Baca juga: Sungai Kahayan meluap, puluhan rumah di Palangka Raya terendam banjir

Akibatnya, lanjut dia, warga yang biasanya beraktivitas melalui jalur darat harus beralih menggunakan transportasi air berupa getek atau dua perahu yang digabung menjadi satu.

Kemudian pada Rabu (17/1) di wilayah Kelurahan Palangka Raya, kawasan Jalan Pelatuk, juga mulai terendam akibat naiknya tinggi debit air Sungai Kahayan. Ketinggian debit air sungai antara 50 hingga 63 sentimeter dari jalan.

Sejumlah ruas jalan dengan panjang sekitar 600 meter di lingkungan itu terendam yang berdampak pada 90 KK.

Baca juga: Bantaran Sungai Kahayan di Palang Karaya masih mengalami keretakan

BPBD Kota Palangka Raya pun meminta warga yang ada di wilayah bantaran Sungai Kahayan dan bantaran sungai besar lainnya lebih mewaspadai kenaikan debit air, mengingat saat ini intensitas hujan cukup tinggi.

"Saat ini ada sejumlah kepala keluarga yang terdampak kenaikan debit air Sungai Kahayan. Kami minta warga tetap waspada," ucap Budi.

Saat ini pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi rawan banjir guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Untuk itu pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.

Warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah juga diminta tidak meletakkan barang elektronik di lantai guna mengantisipasi banjir yang datang tiba-tiba.

Baca juga: Cegah abrasi, Pemkot Palangka Raya tanam 935 pohon di DAS Kahayan
 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024