Ini adalah bentuk reformasi agraria konteks perkotaan. Apa yang dilakukan oleh Jokowi-Ahok adalah luar biasa,"
Jakarta (ANTARA News) - Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) ke Blok G Tanah Abang Jakarta Pusat merupakan keberhasilan DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur DKI  Jokowi dan Wagub Basuki TP serta walikota Jakpus, Saefullah, yang harus diapresiasi, kata caleg DPD dari DKI Jakarta, Rommy.

"Ini adalah bentuk reformasi agraria konteks perkotaan. Apa yang dilakukan oleh Jokowi-Ahok adalah luar biasa," katanya dalam keteranngan pers di Jakarta, Jumat.

Menurut Rommy, pertama bahwa keberhasilan dalam relokasi PKL tersebut karena antara lain dengan menggunakan pendekatan informal (dialog dengan pedagang, bincang-bincang sambil santap bersama), dan disaat yang sama juga menggunakan pendekatan formal (penegakan aturan disertai dengan pengerahan satpol PP).

"Memang agak dilematis jika pendekatan kultural saja yang dipakai mengingat ada oknum aparat dan preman yang disinyalir bermain. Karena itu, saya nilai wajar pendekatan formal juga dilakukan untuk mendidik masyarakat juga agar taat aturan," katanya.

Oleh karena itu, kata Rommy, kalau pemimpin bisa jadi teladan, pasti rakyat manut. Dan terbukti kombinasi dua pendekatan tersebut yang diterapkan Pemprov DKI menuai hasil sukses.

Kedua, kata Rommy, Pemprov DKI Jakarta berhasil merevitalisasi Blok G Tanah Abang dengan menyediakan infrastruktur gedung yang baik bagi PKL yang bertujuan keuntungan bersama/mutual benefit baik itu bagi pemerintah,dan juga pedagang.

"Insentif yang diberikan bagi pedagang menguntungkan, ada kontrak sewa menyewa yang jelas untuk menjamin tidak ada masalah dimasa depan meskipun pemerintahan berganti. Lalu, bagi pemerintah sendiri, belanja untuk merevitalisasi Blok G dan relokasi PKL di tanah ilegal pun merupakan investasi," tegasnya.

Roomy menegaskan, pada dasarnya Jakarta sebagai ibukota, selama ini terkesan semrawut karena macet, atau karena PKL yang tak beraturan, sehingga jika ada tata kelola yang baik semacam ini, ini menunjukkan bahwa kita itu sebenarnya mampu.

"Tapi kadangkala banyak gak maunya aja. Dengan adanya itikad baik dari semua pihak dan adanya kesungguhan untuk kemasalahatan bagi semua pihak, kita pasti bisa maju bersama," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013