Predikat ini mencakup penjualan keseluruhan, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir maupun daging kerbau beku.
Palu (ANTARA) -
Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng) meraih predikat penjualan komersial tertinggi se-Indonesia, disusul wilayah Sulawesi Tenggara dan DKI Jakarta.
 
“Predikat ini mencakup penjualan keseluruhan, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir maupun daging kerbau beku,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulteng Heriswan, di Palu, Rabu.
 
Ia mengemukakan, penjualan Bulog Sulteng mencapai 100 persen lebih selama tiga kali tahap pemberian nilai target, dan pada awal tahun 2023 diberi target Rp140 miliar, kemudian naik menjadi Rp280 miliar dan terakhir menjadi Rp430 miliar.
 
Guna optimalisasi penjualan produk, tahun 2024 Bulog Sulteng mengupayakan penambahan outlet atau gerai di luar pasar, termasuk peningkatan Rumah Pangan Kita (RPK).
 
"Tercatat ada 1.400 RPK di Sulteng dan 70 persen aktif melakukan order di Bulog. Penjualan kami tahun lalu telah melampaui 100 persen, termasuk juga dengan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” ujar Heriswan.
 
Ia menambahkan, tahun 2024 pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah (pemda) sebagai bentuk kelanjutan program tahun lalu, salah satunya kegiatan pangan murah termasuk pengadaan dan penyaluran beras untuk aparatur sipil negara (ASN) melalui program SPHP.
 
“Pihak yang bekerjasama sebelumnya adalah pemerintah provinsi, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong. Strategi tahun 2023 tetap kami lanjutkan dan kami akan perbaiki kekurangan, serta meningkatkan pelayanan,” kata dia lagi.
Baca juga: Bulog Sulteng memastikan ketersediaan beras SPHP memadai
Baca juga: Bulog sebut ketersediaan beras di Sulteng capai 11 ribu ton di Januari

Pewarta: Mohamad Ridwan/Kristina Natalia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024