Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan investasi dari dalam dan luar negeri di wilayahnya pada Januari-September 2023 yang mencapai Rp31,39 triliun dan berhasil menyerap 47.792 tenaga kerja Indonesia.

"Ini menandakan pentingnya investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumut," ujar Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Sumut Bisman Agus Ritonga dalam acara "Sumut Economic Outlook 2024", di Medan, Selasa.

Bisman melanjutkan, berdasarkan catatan Dinas PMPTSP, setiap kenaikan Rp1 triliun dalam investasi dapat mendatangkan lebih dari seribu tenaga kerja.

Menurut dia, situasi tersebut positif dan memperlihatkan kondisi perekonomian Sumut yang terus bertumbuh.

Pada Januari-September 2023, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Sumut mencapai Rp16,85 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp14,54 triliun. Untuk PMA, jumlah itu meningkat 11,41 persen secara "year on year", sementara PMDN turun 9,22 persen (yoy).

Meski demikian, angka itu belum mencakup keseluruhan tahun 2023, karena Dinas PMPTSP masih menunggu data realisasi investasi Sumut dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2023 secara keseluruhan.

Terkait PMA, ada lima negara yang menanamkan modalnya di Sumut pada Januari-September 2023, yakni Singapura (Rp8,13 triliun), Belanda (Rp3,68 triliun), Malaysia (Rp585 miliar), Hong Kong (Rp428 miliar), dan British Virgin Island (Rp384 miliar).

Adapun sektor investasi yang paling diminati di Sumut pada periode serupa adalah listrik, air dan gas dengan nilai Rp5,36 triliun.

Setelah itu disusul industri makanan (Rp5,2 triliun), transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp3,99 triliun), industri kimia dan farmasi (Rp3,70 triliun) serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan (Rp3,31 persen).

Sementara lokasi investasi di Sumut pada Januari-September 2023 paling banyak berada di Kabupaten Simalungun, di mana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei berada, dengan nilai Rp6,71 triliun.

Berikutnya adalah Kota Medan dengan nilai investasi Rp5,52 triliun, diikuti Kabupaten Tapanuli Selatan Rp4,25 triliun, Kabupaten Deli Serdang Rp3,19 triliun dan Kabupaten Mandailing Natal Rp2,1 triliun.

Pemprov Sumut pun memiliki tujuh proyek strategis yang siap ditawarkan ke investor, yakni bus "rapid transit" Mebidang di Medan, lalu "Sport Center", "Airport City" dan Kawasan Industri Medan di Kabupaten Deli Serdang, Kawasan Industri Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, dan Toba "Caldera Resort" di Kabupaten Toba.

Di luar itu, Sumut mempunyai pula tujuh proyek investasi yang berpotensi dikembangkan dengan asosiasi yang mewadahi investor di Malaysia yaitu Pensutra Alliance Berhad.

Proyek tersebut adalah pengembangan perkantoran dan pusat bisnis terpadu di Medan, bus "rapid transit" Medan, pengelolaan limbah di Medan, pengembangan dan investasi proyek logistik di Kabupaten Batubara, tempat pembuangan akhir (TPA) di Pematang Siantar serta pengembangan pariwisata dan pertanian di Kabupaten Toba.

Pemprov Sumut berkomitmen untuk mendukung investasi, salah satunya melalui penerbitan Peraturan Daerah Sumut Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024