Ambon (ANTARA News) - KM Sandar Jati tenggelam di kawasan perairan Tanjung Alang, Kecamatan Leihitu Barat, Pulau Ambon, Sabtu pagi, sekitar pukul 07.30 WIT, menyebabkan lima orang meninggal dunia.

"Dua dari lima korban meninggal telah dievakuasi ke balai desa Alang, sedangkan tiga lainnya kesulitan diangkat dari laut karena gelombang tinggi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, di Ambon, Sabtu.

Dua korban meninggal telah diketahui identitasnya yakni La Jaidi dan Hepty Atamimi. Sementara, tiga korban meninggal lainnya belum berhasil dievakuasi dari sekitar lokasi kecelakaan.

KM Sandar Jati berangkat dari Kota Ambon, Sabtu, sekitar pukul 04.00 WIT, menuju Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB). Saat berada di perairan Tanjung Alang, kapal dihantam gelombang besar yang menggelamkan kapal.

"Sedikitnya 22 orang, termasuk nahkoda dan anak buah kapal (ABK) naas itu, serta bahan pokok masyarakat maupun material bangunan melebihi kapasitas armada, sehingga (ketika) diterpa gelombang besar langsung tenggelam," ujar Kifly mengutip penjelasan penumpang selamat.

Dua korban meninggal direncanakan dievakuasi ke pulau Manipa bersama penumpang selamat lain dari Dusun Tapy.

Ia menambahkan, tim SAR dibantu oleh masyarakat hingga saat ini belum berhasil mengevakuasi tiga penumpang lainnya yang telah dinyatakan meninggal.

"Lokasi penemuan tiga korban tersebut telah ditandai dengan harapan menjelang sore hari gelombang menurun sehingga bisa melaksanakan evakuasi," kata Kifly.


Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013