Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendukung kolaborasi yang dilakukan sejumlah pihak dalam meredam sebaran konten negatif Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Nezar menyatakan kolaborasi diperlukan agar dapat menjaga ruang digital tetap sehat dan aman selama penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.

“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Saya kira, sangat relevan dengan situasi kita saat ini tentang bagaimana menghadapi kabar bohong, misinformasi, disinformasi, dan malinformasi, terutama karena kita tahu pemakaian media sosial yang begitu intens di masyarakat memerlukan perhatian khusus,” kata Nezar dalam rilis pers, Kamis.

Hal itu diungkapkannya dalam Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2024 "Safeguarding Democracy: Multifaceted Responses to Election Disinformation" di Jakarta Pusat, Rabu (17/1).

Baca juga: Dua langkah Kemenkominfo tangani hoaks Pemilu 2024 di ruang digital

Menjelang pemilu penyebaran konten negatif di ruang digital bisa berpotensi untuk tumbuh lebih besar. Oleh karena itu, Nezar berharap Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2024 hasil kerja sama CSIS - Safer Internet Lab dan Google Indonesia dapat memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan.

“Dengan kolaborasi kita bisa meredam penyebaran konten negatif, dalam rangka memerangi hoaks, misinformasi, disinformasi, dan malinformasi,” ucap dia.

Wamen Nezar mendukung penuh dan mengapresiasi upaya memerangi gangguan informasi melalui penelitian kolaboratif dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan.

Kerja sama dalam mengidentifikasi dan memetakan konten negatif yang dapat mempengaruhi opini publik dalam Pemilu di Indonesia dinilai penting untuk dilakukan.

“Ini adalah inisiatif yang sangat penting, terutama ketika pemilu semakin dekat. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan Pemilu yang damai,” tandasnya.

Wamen Nezar Patria mengajak sebanyak mungkin pemangku kepentingan untuk memulai upaya bersama dalam memastikan Pemilu 2024 yang damai dan sukses, baik dari sudut pandang praktisi, akademisi, dan pembuat regulasi,

“Kementerian Kominfo membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak. Jadi, kami tidak bekerja sendiri, Butuh sinergi bersama banyak pihak termasuk di dalamnya dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu,” kata dia.

Baca juga: Wamenkominfo nilai kolaborasi jadi kunci perkuat ekosistem digital

Baca juga: Wamenkominfo dorong anak muda kuasai matematika dan bahasa Inggris

Baca juga: Kemenkominfo pakai strategi "gercep" 1x24 jam atasi hoaks Pemilu 2024

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024