Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menilai keterwakilan perempuan di forum-forum pengambilan keputusan, baik di pemerintahan maupun parlemen di pusat dan daerah masih belum maksimal, sehingga perlu ditingkatkan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

"Jelang Pemilu 2024, partisipasi perempuan di ruang-ruang strategis masih belum maksimal, sehingga perlu untuk ditingkatkan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat," kata Staf Ahli KemenPPPA, Indra Gunawan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Komnas: Keterwakilan perempuan di politik belum ada peningkatan

Menurut Indra Gunawan keterwakilan perempuan dalam politik akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan, sehingga kebijakan publik yang dihasilkan nantinya mempertimbangkan berbagai kepentingan, salah satunya pengalaman khas perempuan yang bisa jadi berbeda dengan laki-laki.

"Kami menyadari untuk mewujudkan ruang partisipasi dan representasi politik perempuan yang kita cita-citakan dibutuhkan sinergi, kolaborasi, dan komitmen antar-pemerintah, lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan, salah satunya dari media massa," kata Indra Gunawan.

Dia menuturkan upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi perempuan di politik senada dengan Deklarasi Beijing 1995 dan Platform for Action yang menjadi agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di tingkat global.

Terdapat 12 area kritis yang disorot dalam dokumen tersebut, di antaranya perempuan dalam kekuasaan dan pengambilan keputusan dan perempuan dan media.

Baca juga: KPPPA: Patriarki sebabkan keterwakilan perempuan dalam politik kurang

Baca juga: Anggota DPR: Parpol berperan kuatkan partisipasi perempuan di politik


Indra Gunawan menjelaskan Deklarasi Beijing 1995 dan Platform for Action mengamanatkan 189 negara mengambil langkah untuk memastikan kesetaraan akses partisipasi perempuan dalam struktur kekuasaan dan pengambilan keputusan.

Selain itu, meningkatkan partisipasi dan akses perempuan dalam pengambilan keputusan melalui media juga merupakan salah satu sasaran yang perlu diupayakan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024