Tidur saja. Lihat saja nanti"
Jakarta (ANTARA News) - Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto mengaku telah siap dengan segala konsekuensinya termasuk tidur di rumah jika kalah bersaing dalam Konvensi Partai Demokrat.

"Tidur saja. Lihat saja nanti," kata Endriartono di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa, saat menanggapi pertanyaan jika dirinya gagal di Konvensi Capres PD.

Salah satu konsekuensi yang diterima mantan Panglima TNI itu adalah pencoretan namanya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem. Secara otomatis dirinya tidak berpartai.

Akibat selanjutnya adalah adanya kemungkinan dia kalah dalam Konvensi PD. Sebuah resiko yang harus diambil seseorang ketika ikut serta dalam suatu kompetisi.

Keputusan Endriartono ikut konvensi merupakan buntut dari hasil diskusinya dengan orang nomor satu Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh.

"Setelah saya ditelepon oleh Sekretaris Majelis Tinggi PD Jero Wacik untuk ikut konvensi, saya belum bisa menjawabnya hingga berdiskusi dengan Surya Paloh selama kurang lebih dua jam. Saya berbicara dengannya terkait isu-isu terkini dan keinginan saya ikut Konvensi PD," kata dia.

Dia mengatakan Surya Paloh tidak menghalang-halangi keputusannya karena itu adalah hak dari Endriartono sebagai seorang warga negara.

Meski telah siap dengan segala konsekuensi ikut konvensi, dia sampai saat ini belum menerima keputusan resmi dari Partai NasDem terkait pemecatannya dari tubuh partai itu.

"Saya sampai hari ini belum mendapatkan pemberitahuan formal jika saya diberhentikan. Tetapi itu merupakan sesuatu hal yang wajar. Karena tidak mungkin dua kaki saya berada di dua tempat sama dalam waktu yang sama," katanya.

"Di satu sisi saya ikut konvensi dan di sisi yang lainnya saya masih ada di NasDem tentu akan menjadi sesuatu tidak etis. Tentu saya harus menerimanya."

Endriartono juga mengatakan tidak mengajukan pengunduran diri kepada Partai NasDem.

"Yang jelas saya tidak mengajukan pengunduran diri," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013