Klaten (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilanda hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu siang.

"Akibat aktivitas Gunung Merapi yang terjadi siang ini pukul 13.55 WIB, telah terjadi awan panas guguran mengarah ke barat atau barat daya, namun angin mengarah ke timur," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Nurcahyo di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah wilayah Klaten terdampak abu vulkanik namun tidak terlalu signifikan.

"Langsung tersapu air hujan, ini terjadi di Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo dan di Girpasang," katanya.

Ia mengatakan erupsi ini terlihat dari berbagai wilayah di kawasan rawan bencana (KRB) III, yakni Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo.

Baca juga: Sepekan, Gunung Merapi luncurkan empat kali awan panas

Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi dengan tinggi kolom abu 500 meter

Baca juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran beruntun pada Jumat pagi


"Namun tiga daerah ini dalam kondisi aman terkendali. Sementara untuk abu vulkanik sempat terpantau di Tegalmulyo, khususnya di Girpasang dan Pajegan," katanya.

Ia mengatakan saat ini BPBD Kabupaten Klaten sedang melakukan koordinasi dan juga pemantauan serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang.

"Karena semua informasi berasal dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi). Sejauh ini dampak langsung di KRB III Kabupaten Klaten belum signifikan," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, tetap perlu ada kesiapsiagaan dan kewaspadaan dari seluruh relawan, pemerintah desa, kecamatan, dan para pemangku kepentingan.

Sementara itu, hujan abu juga terjadi di Kabupaten Boyolali. Bahkan, hujan abu terjadi hingga wilayah kota yang berjarak sekitar 17 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi belum memperlihatkan tanda berakhir

Baca juga: Gunung Merapi semburkan awan panas sejauh 1,8 kilometer

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024