Lampung (ANTARA) - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memuji kualitas demokrasi pada perhelatan Pemilu kali ini dan berharap tidak terulang lagi polarisasi "cebong-kampret" atau dua kubu yang saling terbelah.

"Pemilu kan biasanya orang punya preferensi masing-masing. Jangan sampai ada pembelahan. Ingat nggak waktu itu dua kali Pemilu sebelumnya terjadi pembelahan yang cukup masif. Ada kelompok cebong, ada kelompok kampret, jangan terulang," katanya dalam safari politik ke Pondok Pesantren Roudlotussolihin Bumi Restu Palas, Lampung Selatan, Senin siang.

Kepada awak media setelah menghadiri acara doa bersama, Ganjar menilai bahwa pada dua kali perhelatan Pemilu sebelumnya, terjadi pembelahan dua kubu secara masif dengan turut membawa serta isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Saat ini, Ganjar melanjutkan, hal itu tidak terlalu terlihat. "Isu SARA waktu itu kan kuat sekali. Alhamdulillah, Pemilu kali ini isu SARA tidak kuat dan nggak ada yang jualan-jualan kelompok tertentu. Bagus lah, demokrasi lebih bagus," kata dia.

Ganjar berharap pada Pemilu kali ini seluruh lapisan masyarakat dapat menampilkan karakter saling menghormati sesama dengan mengedepankan kesantunan.

"Tapi masyarakat perlu kita ingatkan bahwa di-antara kita perlu saling menjaga, tidak membawa isu-isu yang bisa menyinggung perasaan, atau kita punya karakter-lah menghormati sesama dengan kesantunan, tidak (menyebarkan) hoaks," ucap dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024