Jakarta (ANTARA News) - PT Pelindo II (Persero) menyiapkan lima anak usaha untuk menjadi perusahaan publik melalui penawaran saham pertana (IPO) dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

"Lima anak usaha Pelindo II sedang disiapkan IPO dalam 2 hingga tiga tahun kedepan," kata Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino, usai Penandatangan Perjanjian Kredit dengan Bank Mandiri dan Bank BNI sebesar Rp4 triliun di Kantor Pusat Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu.

Lima anak perusahaan tersebut meliputi PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Multi Terminal Indonesia, PT Car Terminal, PT IPC Container Terminal yang diharapkan IPO pada tahun 2016, dan PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia pada 2017.

Lino menjelaskan, dalam rangka mempersiapkan rencana IPO, Pelindo II sudah menunjuk Boston Consulting Group untuk membuat rencana perusahaan (corporate planning) dari kelima anak usaha itu.

"BCG membantu menetapkan rencana strategis anak usaha itu dalam lima tahun ke depan, sehingga proses IPO lebih lancar dan memberikan nilai maksimal kepada perusahaan," ujarnya.

Ia menjelaskan, potensi ke lima anak usaha tersebut jika dikembangkan akan memperoleh keuntungan yang sangat besar.

"Saat ini total aset kelima anak usaha tersebut mencapai sekitar Rp170 triliun yang belum dikembangkan sama sekali. Jika sahamnya masing-masing dilepas sekitar 20 persen saja maka dapat diperoleh nominal value sekitar Rp40 triliun," ujarnya.

Jika digabungkan dengan aset Pelindo II yang diproyeksikan mencapai Rp50 triliun dalam 4 tahun ke depan maka akan mencapai sekitar Rp90 triliun.

Dana sebesar itu bisa digunakan untuk mengembangkan tidak hanya Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Kalibaru, tetapi seluruh pelabuhan yang berada di bawah kendali Pelindo II.

Menurutnya, saat ini Pelindo II memiliki 14 anak usaha, namun hanya 5 perusahaan yang layak dan siap untuk IPO.

IPO anak usaha tersebut ditambahkan Lino, merupakan strategi bisnis perseroan dimana Pelindo II sebagai induk perusahaan tidak perlu melepas saham agar tetap bisa menerima penugasan dari negara.

"Anak usaha saja yang IPO, karena secara langsung dana hasil IPO bisa dikembangkan untuk pembangunan infrastrukur dan pelayanan Pelindo II secara menyeluruh," ujarnya.

Ia mengakui sesungguhnya Pelindo II memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki sumber daya berupa aset yang luar biasa besar yang sama sekali belum sempat .

"Selain kendala investasi, juga diperlukan komitmen yang tegas dan berkesinambungan untuk mengembangkan Pelabuhan Indonesia sehingga mampu sejajar dengan pelabuhan internasional," katanya.

PT Pelindo II sedang gencar mengembangkan Terminal Peti Kemas Kalibaru yang disebut The New Tanjung Priok, dengan investasi sekitar Rp50 triliun yang diharapkan seluruhnya rampung pada tahun 2020.

"Dengan infrastruktur yang memadai, dan teknologi yang dimiliki maka Terminal Peti Kemas NewPriok ini mendorong penguatan dan efisiensi logistik nasional yang bermanfaat kepada Indonesia untuk mampu berkompetisi di kancah global," tegas Lino.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013