Rakyat Suriah berhak mendapatkan penyelesaian, bukan sikap diam."
Den Haag (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengatakan, Rabu, para pemeriksa PBB memerlukan waktu secara keseluruhan selama empat hari dalam menuntaskan penyelidikan terhadap penggunaan senjata-senjata kimia di Suriah.

"Mandat dan tanggung jawab saya pada saat ini adalah menjalankan penyelidikan yang menyeluruh dan komplit," kata Ban kepada para wartawan di Den Haag.

"Biarkan mereka (para pemeriksa) menuntaskan tugas mereka dalam waktu empat hari," katanya, ketika berbicara dalam peringatan seratus tahun keberadaan Peace Palace, yang menjadi tempat Mahkamah Pengadilan Internasional (ICJ), yaitu pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sekretaris Jenderal PBB itu menambahkan bahwa fakta-fakta yang ditemukan oleh tim pemeriksa tersebut kemudian akan dianalisa dan hasilnya akan diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB sebagai bahan untuk menentukan "tindakan apapun yang akan mereka ambil".

Juru bicara PBB Martin Nesirky mengatakan Ban menyebutkan waktu yang dibutuhkan adalah selama empat hari.

Hal itu menunjukkan bahwa para pemeriksa, yang memulai penyelidikan mereka pada hari Senin di lokasi-lokasi tempat terjadinya dugaan penggunaan senjata kimia --namun tugas mereka ditangguhkan pada Selasa, memerlukan waktu setidaknya sampai hari Jumat untuk menuntaskan pekerjaan mereka.

Pernyataan Ban itu muncul di saat Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya sedang membangun posisi mereka bagi dilakukannya tindakan militer terhadap pemerintah Suriah atas dugaan serangan-serangan senjata kimia --di tengah peringatan keras dari Rusia.

Sekjen Ban Ki-moon sebelumnya meminta Dewan Keamanan yang terpecah untuk bersatu dan menemukan penyelesaian diplomatik terhadap konflik yang meningkat Suriah.

"Suriah merupakan tantangan terbesar bagi dunia untuk saat ini menyangkut perang dan perdamaian. Dewan yang memiliki tugas memelihara perdamaian dan keamanan internasional jangan menghilang," kata Ban, menunjuk Dewan Keamanan.

"Dewan setidaknya harus menemukan kesatuan untuk bertindak, harus menggunakan wewenangnya untuk (memelihara) perdamaian," kata Ban.

"Rakyat Suriah berhak mendapatkan penyelesaian, bukan sikap diam," ujarnya.

"Kita harus mencari segala upaya untuk membawa pihak-pihak terkait maju ke meja perundingan," katanya.

Ia juga memperingatkan bahwa langkah apapun dalam hal memasok persenjataan kepada salah satu pihak di Suriah hanya akan memperburuk keadaan.

"Kepada mereka yang menyediakan persenjataan bagi pihak-pihak manapun, kami harus mempertanyakan: apa yang telah dicapai senjata-senjata itu selain pertumpahan darah yang lebih banyak?

"Logika militer telah menempatkan sebuah negara di ambang kehancuran total, situasi di kawasan menjadi kacau dan memunculkan ancaman global. Kenapa harus terus menambah bahan bakar dan mengobarkan api?"

Ban mengatakan semua pelaku serangan kimia akan diadili, namun fakta-fakta tentang itu harus terlebih dahulu dipastikan.

Para pemeriksa PBB telah "mengumpulkan sampel-sampel berharga" dan melakukan wawancara dengan para korban serta saksi mata sejak mereka tiba di negara yang terkoyak itu.

"Mereka perlu waktu untuk menjalankan tugasnya," kata Ban.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013