Beijing (ANTARA) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hong Kong dan Makau telah menyiapkan upaya antisipasi menghadapi kepadatan pemilih saat pencoblosan pada 13 Februari 2024 di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong.

Ketua PPLN Hong Kong dan Makau, Agustinus Guntoro, yang dihubungi dari Beijing, China, mengatakan pada Selasa bahwa pemilih akan mencoblos sesuai jam yang tercantum dalam undangan.

"Kalau para pemilih datang tertib sesuai jam Insya Allah berjalan lancar, tapi itu sulit juga karena kadang-kadang mereka ingin datang bersama teman-temannya," kata dia.

Dia mengatakan tempat pemungutan suara (TPS) hanya ada di satu lokasi, yaitu KJRI Hong Kong, yang melayani 2.691 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mereka yang tidak masuk ke dalam DPT.

"Kendalanya memang soal tempat, karena TPS hanya ada di KJRI yang sangat sempit, itu pun sudah dibatasi untuk 2.000-an orang dengan alasan keselamatan, tapi kami tidak bisa menolak warga negara yang datang untuk memilih meski mereka belum terdafar," kata Agustinus.

Dia mengatakan PPLN pada Senin (22/1) sudah mengirimkan surat undangan ke semua pemilih yang terdaftar.

"Mereka bisa datang ke TPS sesuai (jam pada) undangan," katanya.

Menurut dia, PPLN semula berencana mengadakan pencoblosan di 31 TPS, tetapi tidak mendapatkan izin dari pemerintah.

"Akhirnya warga tidak bisa memilih mau (mencoblos) lewat pos atau lewat TPS, semua sudah dipilihkan oleh sistem. Pemilih di TPS nomor 1-26 mencoblos di TPS, sedangkan TPS 28-31 akhirnya melalui metode pos," kata Agustinus.

Dia mengatakan PPLN juga mengantisipasi tambahan pemilih yang seharusnya memilih lewat pos tetapi datang ke KJRI untuk mencoblos karena surat suara tidak sampai.

"Hingga saat ini, ada 3.000-an kiriman surat suara lewat pos yang dikembalikan (return to sender) ke PPLN," katanya.

Menurut Agustinus, PPLN tidak menolak warga negara Indonesia (WNI) untuk mencoblos selama masih ada surat suara tersisa.

"Jadi kalau, misalnya, membludak sampai ribuan orang, ya mohon maaf (jika) ada yang tidak tersalurkan (haknya)," katanya.

Pada hari pencoblosan 13 Februari 2024, TPS akan dibuka mulai pukul 09.00 hingga 19.00 waktu setempat.

"Satu jam terakhir (dialokasikan) untuk Daftar Pemilih Khusus, yaitu orang-orang yang tidak terdaftar. Kami juga terus menyosialisasikan metode TPS di media sosial. Besok, saya juga akan mengadakan 'live' di Facebook untuk menjawab pertanyaan masyarakat soal pemilu," kata dia.

Antisipasi lainnya adalah dengan menambah bilik suara agar pencoblosan bisa dilakukan lebih cepat, kata Agustinus. Soal keamanan dan ketertiban pun sudah dipersiapkan. 

"(Soal) keamanan sudah dipikirkan pemerintah. Kami juga sudah menyiapkan strategi ," tambah Agustinus.

Menurut Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing, hingga November 2023, pemilih dalam DPT di seluruh China mencapai 168.084 orang, sebagian besar atau 164.961 orang tinggal di Hong Kong dan Makau.

Pemungutan suara di luar negeri bisa dilakukan lebih awal (early voting) melalui tiga cara: mencoblos surat suara yang dikirim via pos (postal voting), lewat kotak suara keliling (KSK), dan mencoblos langsung di TPS.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengimbau 60 ​​​​​​​Panwaslu Luar Negeri untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan aman tanpa kecurangan dengan mewaspadai kemungkinan adanya pemilih yang menggunakan hak suaranya lebih dari sekali karena pencoblosan dilakukan lebih awal.

Baca juga: PPLN Beijing manfaatkan libur Imlek gelar pemilu pada 14 Februari
Baca juga: PPLN Hong Kong telah terima 54 ribu surat suara tercoblos dari pemilih
​​​​​​​

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024