Manokwari (ANTARA) - Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Papua Barat, tengah memacu promosi dan sosialisasi beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unipa, Sepus Fatem di Manokwari, Selasa, mengatakan dalam setahun Unipa setidaknya melakukan promosi dan sosialisasi beasiswa LPDP sebanyak tiga kali, yaitu dua hari setelah wisuda.

"Dengan asumsi, setiap acara wisuda, kita meluluskan 250 mahasiswa. Dengan begitu, ada sekitar 750 mahasiswa S1 dari Unipa yang berpotensi menerima manfaat beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi di dalam maupun di luar negeri," katanya.

Ia mengatakan, di Papua Barat dan Papua Barat Daya masih sedikit mahasiswa yang mendaftar beasiswa LPDP. Tahun lalu saja hanya 375 pendaftar yang lulus dari Papua Barat untuk mendapatkan beasiswa LPDP sedangkan kuota beasiswa mencapai ribuan.

Baca juga: Sri Mulyani dan penerima beasiswa LPDP Papua bahas pembangunan SDM

Baca juga: Airlangga tegaskan dana LPDP tidak disetop melainkan diperluas


Ia menjelaskan, mulai tahun lalu LPDP telah memberikan kesempatan beasiswa dengan skema afirmasi bagi anak-anak Papua dan seluruh WNI yang ada di tanah Papua. Melalui skema afirmasi tersebut, mahasiswa Papua mendapat berbagai kemudahan seperti dibebaskan dari nilai TOFL.

Menurutnya, masih sedikitnya peminat beasiswa LPDP lantaran masih banyak masyarakat yang belum terpapar manfaat beasiswa itu. Untuk itu, Unipa terus menggenjot upaya promosi dan sosialisasi beasiswa LPDP.

"Beasiswa LPDP kali ini ada pengecualian tes bahasa Inggris karena nanti ada pengayaan dan peningkatan bahasa Inggris. Ada kekhususan untuk mahasiswa Papua melalui beasiswa afirmasi sebagai daerah tiga T (tertinggal, terbelakang dan terisolasi)," katanya

Ia menjelaskan, Unipa akan membangun komunikasi dengan Dinas Pendidikan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya maupun dinas pendidikan di kabupaten. Diharapkan dinas pendidikan bisa sebagai penyambung informasi tentang beasiswa LPDP. Sehingga semakin banyak mahasiswa Papua yang berkuliah di luar negeri.

Menurutnya, ketika mahasiswa Papua bisa berkuliah di luar negeri maka dapat merubah pola dan pandangan berpikir. Di luar negeri mahasiswa bisa berinteraksi dengan kultur dan budaya asing.

Selain itu mahasiswa juga bisa mengenal sistem pendidikan yang jauh berkualitas sehingga pada akhirnya membentuk pola berpikir yang lebih maju.

"Kami mengajak adik-adik mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri. Pendidikan akan meningkatkan derajat hidup dan mengubah peradaban orang Papua. Dengan melanjutkan studi maka bisa membangun sumber daya manusia sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.*

Baca juga: Benarkah program beasiswa LPDP dihentikan?

Baca juga: Pemerintah pertimbangkan opsi setop dana LPDP untuk benahi riset

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024