Akibat kemarau panjang, yakni dampak El Nino banyak petani di Gunungkidul yang gagal tanam sampai dua kali, sehingga pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan benih padi 6.000 hektare dan jagung 17.000 hektare.
Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperoleh alokasi bantuan benih jagung untuk lahan seluas 17.000 hektare dan benih padi padi untuk 6.000 hektare dari Kementerian Pertanian.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul, Rabu, mengatakan bantuan benih jagung dan padi diperuntukan bagi petani untuk memenuhi ketersediaan pangan dalam negeri.

"Akibat kemarau panjang, yakni dampak El Nino banyak petani di Gunungkidul yang gagal tanam sampai dua kali, sehingga pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan benih padi 6.000 hektare dan jagung 17.000 hektare," kata Heri Susanto.

Baca juga: Mentan: Ada tambahan 7,2 juta ton pupuk dan benih di 2 juta hektare

Ia mengatakan bantuan benih bila dinominalkan sebesar Rp17,34 miliar. Bantuan benih padi dan jagung ini paling banyak jika dibandingkan kabupaten lain di DIY. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementan. Semoga membantu meringankan petani dalam penyediaan benih," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan luas tanam padi dan jagung, serta kedelai sampai 31 Desember 2023 adalah 11.569 hektare padi, 9.774 hektare jagung, dan kedelai 4 hektare.

Baca juga: Bulog: Harga jagung pakan di Sumut Rp5.000 per kilogram

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gununhkidul Raharjo Yuwono menargetkan sekitar 48 ribu hektare lahan ditanami padi pada masa tanam (MT) pertama pada Desember 2023.

Target tersebut dibagi menjadi 41 ribu hektare untuk lahan kering dan 7.863 hektare untuk lahan sawah.

Ia menambahkan, untuk tanaman yang lain, seperti jagung ditargetkan pada musim pertama sekitar 26 ribu hektare dan pada musim kedua sekitar 20 ribuan hektare. "Selanjutnya, tanaman kedelai ditargetkan sekitar 5 ribu hektare," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024