Sebagai mahasiswa yang belajar ilmu kedokteran, kami memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi memberikan edukasi tentang pencegahan stunting
Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 12 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) Jawa Timur mengampanyekan pencegahan stunting melalui makanan bergizi untuk anak usia dini dengan membuat kreasi dari bahan makanan atau food art.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK Ubaya), Moh. Sultan Takdir Alisyabana di kampus setempat Rabu mengatakan, per tahun 2023 sebanyak 21,6 persen anak Indonesia mengalami stunting. Jumlah ini menjadi terbanyak ke-5 di Asia dan 27 di dunia.

"Sebagai mahasiswa yang belajar ilmu kedokteran, kami memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi memberikan edukasi tentang pencegahan stunting. Dimulai dengan sosialisasi makanan bergizi untuk anak usia di bawah lima tahun melalui food art. Bahan makanannya pun mudah didapatkan," katanya.

Konsep food art dipilih agar menarik perhatian dan meningkatkan nafsu makan anak. Food art terdiri atas ragam makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting, seperti karbohidrat, lauk pauk, sayuran, serta buah-buahan.

Komposisinya adalah 35 persen karbohidrat, 35 persen sayuran, 15 persen protein hewani atau nabati, serta 15 persen buah-buahan.

Karbohidrat yang dipilih adalah nasi dan roti yang biasa dikonsumsi. Untuk lauk pauk terdiri atas protein hewani seperti daging sapi dan telur. Semua bahan makanan itu dihias dengan sayur-sayuran dan buah-buahan yang biasa dikonsumsi anak-anak.

Selain itu, pada makanan tersebut juga ditambahkan susu untuk melengkapi nutrisi.

Food art dibagikan kepada 35 anak-anak Sanggar Kreativitas dan Tempat Penitipan Anak Rumah Ceria di bawah naungan Pusat Konsultasi Layanan Psikologi Fakultas Psikologi Ubaya.

Pada kegiatan ini juga ada pemberian edukasi pencegahan stunting kepada orang tua oleh dosen FK Ubaya sekaligus dokter spesialis anak, dr Agus Cahyono SpA.

"Dengan kegiatan ini, harapannya kami bisa memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan stunting. Selain itu, meningkatkan kreativitas untuk mengatasi nafsu makan anak dan sebagai upaya pencegahan primer terhadap kejadian stunting di Indonesia," katanya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024