Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa kalangan investor di pasar modal dalam negeri menyambut positif langkah Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi tujuh persen.

"Kebijakan Bank Indonesia menaikan BI Rate menjadi tujuh persen bagus dan terlihat di respon baik oleh pasar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan banyaknya investor asing yang sedang menarik dananya dari pasar saham dapat dijadikan peluang bagi investor domestik untuk memperbanyak porsi saham.

"Inikan peluang bagi investor domestik untuk masuk ke pasar, investor domestik bisa membeli saham agar menjadi mayoritas di pasar modal. Tapi, kita tidak bisa memaksa untuk membeli," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti mengatakan Bank Indonesia yang menaikan BI Rate merupakan salah satu cara untuk meredam gejolak pasar keuangan domestik.

"Keputusan yang tepat, pasar menunggu `good news` dari Bank Indonesia," ujar dia.

Ia memperkirakan secara fundamental nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp10.500--Rp11.000 per dolar AS. Pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil terhadap dolar AS akan dinilai positif oleh investor sehingga dana asing dapat kembali ke Indonesia.

"Nantinya akan banyak yang berinvestasi di Indonesia," ucap dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp10.924 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.936 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013