Media tersebut mengutip para pejabat dari Kementerian Pertahanan Israel yang berpartisipasi dalam kesepakatan itu dengan menyebutkan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Israel.
Menurut kesepakatan, militer Israel akan dipasok dengan sejumlah drone (pesawat nirawak) sereta ribuan butir amunisi dalam beberapa hari mendatang.
Menurut para pejabat itu, perjanjian tersebut termasuk pasokan bagi militer Israel berupa pesawat tempur F-35 dan F-15 serta helikopter Apache dalam jumlah besar.
Para pejabat mengatakan kesepakatan itu merupakan hal yang luar biasa mengingat perang terus berlanjut di Gaza maupun pertempuran di utara dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
Mereka mengatakan Israel meminta prioritas dari AS atas pasokan tersebut, mengingat perkembangan perang di Gaza.
Israel akan menjadi negara pertama yang menerima pesawat F-35 canggih yang diproduksi Boeing.
AS telah mendeklarasikan dukungannya untuk Israel sejak perang mulai pecah di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Pada 25 Oktober, hasil survei yang diadakan CBS News di AS mengungkapkan bahwa 52 persen warga Amerika menentang pemerintah mereka mengirimkan senjata kepada Israel.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Gempuran Israel telah menewaskan sedikitnya 25.900 warga Palestina dan melukai 64.110 lainnya. Sementara, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sumber: Anadolu
Baca juga: Afsel siapkan gugatan untuk AS dan Inggris karena terlibat perang Gaza
Baca juga: AS tak melihat adanya bukti Israel lakukan genosida di Gaza
50 warga Palestina tewas akibat pengeboman oleh Israel di Khan Younis
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024