"Semoga kami bisa memberikan fasilitas yang lebih untuk para pelari," kata Chief Executive Officer (CEO) Bali United Yabes Tanuri di Denpasar, Jumat.
Adapun pemusatan latihan (training center) itu terletak di pinggir Pantai Purnama, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kawasan latihan seluas total sekitar 30 hektare itu memiliki pusat kebugaran, empat lapangan latihan, dan akan dilengkapi empat lapangan lagi sehingga diharapkan memiliki delapan lapangan latihan berskala internasional.
Sementara itu, Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menyebutkan pemindahan lokasi dilakukan setelah menerima beragam masukan jelang pelaksanaan kompetisi berlabel elite dari Badan Atletik Dunia (World Athletics) itu.
"Memilih pindah ke Bali United Training Center ini menjawab masukan atas terbatasnya lokasi parkir di tempat sebelumnya. Meskipun cukup besar, tapi kami coba tampung masukannya. Begitu juga saat race, selama bertahun-tahun penyelenggaraan ada keterbatasan parkir kendaraan," ucapnya melalui keterangan tertulis Bali United.
Ajang maraton yang akan digelar untuk kali ke-13 itu melombakan kategori maraton yakni 42 kilometer, half maraton, 10 kilometer, dan kategori anak-anak dengan total hadiah lebih dari Rp2,7 miliar.
Pendaftaran peserta dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu mengikuti program prapenjualan tiket secara eksklusif untuk mendapatkan kesempatan pertama mendapatkan slot peserta atau mengikuti undian pada 19 hingga 29 Februari dan cara terakhir mengikuti program khusus.
Pendaftaran bisa diakses melalui laman Maybank dan pengambilan perlengkapan lomba dilakukan pada 23-24 Agustus di Bali United Training Center dan pelaksanaan maraton pada 25 Agustus.
Sebelumnya, pada maraton 2023, sebanyak 13.600 peserta dari 50 negara berpartisipasi termasuk 11 pelari elit dunia.
Baca juga: Kemenpora apresiasi SAC 2023 jadi kompetisi peningkatan karakter
Baca juga: Para-Atletik Indonesia raih dua emas dari kejuaraan di Thailand
Baca juga: Pelari Triyaningsih tak sarankan sepatu baru untuk lomba lari
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
