Jakarta (ANTARA) - Sebanyak empat atlet para-atletik Indonesia berhasil meraih dua medali emas dan dua medali perak saat tampil pada ajang International Para Athletics Thailand yang berlangsung di Stadion Nakhon Ratchasima Bangkok.

Mengutip siaran pers Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia yang diterima di Jakarta, Selasa, medali emas berhasil diraih oleh Suparni Yati dan Alfin Nomlenni.

Suparni merebut emas pada nomor tolak peluru kelas F20/F37/F41/F46 putri. Setelah melakukan enam kali percobaan, Parni akhirnya mencatat total tolakan sejauh 10,16 meter.

Kepingan medali emas kedua Indonesia disumbangkan oleh Alfin dari nomor lari 400 meter kelas T20 putra. Alfin mampu finis tercepat dengan waktu 49,97 detik diikuti Natapon Kaewmanee (Thailand) dengan 52,39 detik untuk metaih perak dan Muhammad Nur Ariq Yaakub (Singapura) 54,55 detik yang meraih perunggu.

Sementara itu dua medali perak dipersembahkan oleh Jaenal Aripin dari nomor balap kursi roda 100 meter kelas T54 putra. Jaenal finis kedua dengan catatan waktu 14,48 detik. Medali emas sekaligus rekor dunia baru pada nomor ini direbut oleh atlet tuan rumah Athiwat Paeng-Nuea dengan waktu 13,52 detik.

“Besar harapan saya dengan catatan waktu yang saya raih di kejuaraan ini, saya bisa mengumpulkan poin menuju Paralimpide Paris 2024,” kata Jaenal Aripin.

Baca juga: Para atletik sumbang emas di World Abilitysport Games 2023

Setelah tampil di Kejuaraan Atletik di Nakhon Ratchasima, Jaenal berharap juga bisa berlomba lagi di dua kejuaraan tersisa untuk mengamankan jatah ke Paralimpiade 2024.

“Ke depan, saya berharap bisa tampil di kejuaraan para-atletik di Italia dan Kejuaraan Dunia Para-Atletik di Kobe, Jepang. Besar harapan saya bisa masuk limit Paralimpade Paris 2024,” tambah Jaenal.

Satu medali perak lainnya dipersembahkan oleh Nanda Mei Sholihah dari lari 100 meter T47/39 putri. Nanda finis kedua dengan waktu 13,32 detik. Medali emas pada nomor ini direbut atlet Thailand, Sasirawan Inthachot dengan waktu 13,13 detik.

Pelatih Para-Atletik Indonesia Purwo Adi Sanyoto mengatakan, hasil yang diraih oleh atlet Indonesia kejuaraan ini akan menjadi bahan evaluasi atas hasil latihan yang selama ini telah dijalani.

“Dari hasil di kejuaraan di Nakhon Ratchasima ini, tentunya kita bisa mengetahui kemampuan dari atlet kita yang telah berlatih, sehingga nanti bisa lebih mempersiapkan diri demi meraih poin Paralimpiade 2024,” kata Purwo.

Menurut dia, persaingan di kejuaraan para-atletik semakin berat dan semakin ketat lantaran merupakan tahun terakhir kualifikasi menuju Paralimpide Paris 2024.

Baca juga: Indonesia raih empat emas di Wounded Homeland Games 2023
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024