Penerimaan Retribusi Pasar seluruhnya menggunakan sistem retribusi elektronik atau non tunai
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat realisasi penerimaan Retribusi Pasar selama tahun 2023 sebesar Rp4,54 miliar atau melampaui dari target yang ditetapkan sebesar Rp4,5 miliar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Batang Triossy Juniarto di Batang, Jumat, mengatakan bahwa realisasi penerimaan Retribusi Pasar Rp4,54 miliar tersebut diperoleh dari delapan pasar milik pemkab dan enam pasar desa.

"Penerimaan Retribusi Pasar seluruhnya menggunakan sistem retribusi elektronik atau non tunai," katanya.

Ia menyebutkan sebanyak delapan pasar milik pemerintah daerah itu adalah Pasar Batang, Subah, Plelen, Limpung, Tersono, Bawang, Bandar dan Warungasem.

Kemudian untuk enam pasar desa yaitu Pasar Gorong, Simbangdesa, Banyuputih, Sidodadi, Blado dan Pasar Pandansari.

Baca juga: Kemnaker: Perlu modernisasi Pasar Batang untuk pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Kemenkop lakukan pengembangan SDM UMKM pengolahan ikan di Batang


Ia yang didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Batang Supriyanti mengaku sebelum ada penerapan retribusi elektronik, target pendapatan asli daerah sektor Retribusi Pasar jarang mencapai 100 persen.

"Dari pengalaman sebelumnya, hanya dapat mencapai 96 persen seperti target pencapaian Retribusi Pasar pada 2022," katanya.

Menurut dia, target penerimaan Retribusi Pasar pada 2024 ditetapkan sebesar Rp4,56 miliar dan Jasa Usaha sebesar Rp1,27 miliar.

"Adapun realisasi penerimaan Retribusi Jasa Usaha atau pemakaian kekayaan daerah pada 2023 mencapai Rp941,3 juta. Retribusi Jasa Usaha tersebut seperti dari kios shelter, pasar Kliwonan, sewa lahan pasar, pujasera dan Batang Teras Pandawa," katanya.

Baca juga: Kemenaker siap berikan pelatihan kewirausahaan masyarakat Batang

Baca juga: Kementerian ESDM tetapkan PLTU Batang jadi objek vital nasional

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024