Kemenangan ketiga dari empat pertandingan yang sudah dimainkan itu membuat Pelita Jaya menduduki posisi ketiga di klasemen sementara IBL dengan tujuh poin. Sedangkan Satya Wacana yang sama sekali belum pernah meraih kemenangan berada di posisi ke-12 di klasemen sementara, demikian catatan laman resmi IBL.
Pelita Jaya memegang kendali pertandingan sepanjang permainan. Pada kuarter pertama, mereka mendulang keunggulan 25-8 atas Satya Wacana. Jumlah tersebut adalah poin terbanyak yang diukir Pelita Jaya dalam satu kuarter pada pertandingan ini.
Satya Wacana mampu memperbaiki permainannya pada kuarter kedua. Mereka mengukir 25 poin unggul tipis atas Pelita Jaya yang mencatatkan 22 poin. Namun Pelita mengakhiri babak pertama dengan keunggulan cukup besar yakni 47-33.
Tuan rumah kembali mengungguli perolehan poin dalam satu kuarter pada kuarter ketiga. Mereka mencatatkan 16 poin unggul dua poin atas Pelita Jaya dengan torehan 14 poin.
Pelita Jaya kemudian menutup kuarter keempat sebagai tim yang lebih banyak mencetak poin, yakni 21 poin. Satya Wacana hanya mampu menambah 14 poin pada kuarter terakhir.
Baca juga: Kesatria Bengawan Solo raih kemenangan 78-45 atas Rajawali Medan
Center Thomas Robinson yang bermain selama 23 menit menjadi pemain tersubur Pelita Jaya dengan koleksi 28 poin dan lima rebound. KJ McDaniels menjadi penyumbang poin terbanyak selanjutnya bagi Pelita Jaya dengan 11 poin. Selain Robinson dan McDaniels, tidak ada pemain Pelita Jaya lain yang mampu mengukir dua digit poin.
Di pihak Satya Wacana, point guard Isaac Asrat menyumbang 18 poin, delapan rebound, dan enam assist untuk timnya. Sedangkan Tyree Robinson menyumbang 17 poin dan delapan rebound.
Satya Wacana selanjutnya akan menjalani derbi Jawa Tengah dengan menjamu Kesatria Bengawan Solo pada Minggu (28/1), sedangkan Pelita Jaya akan menjamu Pacific Caesar Surabaya pada Rabu (31/1).
Baca juga: Dewa United menang di "Derby Banten" usai kalahkan Hawks 101-83
Baca juga: Hangtuah tundukkan Pacific 80-65
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
