"Saya harap Bareskrim bisa mengungkap kasus-kasus besar. Kita ini kan lebih tua dibanding KPK, harusnya bisa," kata Oegroseno di Jakarta, Senin.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang sebelumnya memberikan kritik terhadap kinerja Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Pihaknya juga terus menerus meningkatkan kualitas upaya pengungkapan kasus korupsi.
Dia menambahkan saat ini Kapolri telah mencanangkan zona integritas antikorupsi di lingkungan Polri. Salah satu kebijakannya adalah dengan penerapan kewajiban untuk menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi seluruh anggota polri yang pelaksanaannya melalui Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum).
Hal itu, katanya, penting untuk mencegah terjadinya kasus rekening gendut anggota Polri.
Terkait hal ini, Oegro mengimbau agar para pejabat tinggi Polri memberikan teladan yang baik kepada bawahannya dengan menyetorkan LHKPN.
Sementara untuk menekan korupsi di tubuh Polri, ke depan, menurut dia harus dibentuk pengamanan internal yang berfungsi mengawasi permasalahan di internal tubuh Polri.
"Polisi ke depan harus dibuat paminal. Jadi internalnya harus diperkuat. Saya ingin propam di bidang paminal ini harus diisi orang-orang pilihan yang bersih," katanya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
